Find Us On Social Media :

Fakta Vape, Dokter; 30 Kali Hisap Vape Sama dengan Nikotin 1 Batang Rokok Tembakau

Rokok elektrik ternyata tidak lebih baik dari rokok tembakau yang dibakar.

Hal itu disampaikan oleh Dr dr Erlina Burhan, SpP(K), Msc - Dokter Spesialis Paru dan Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI, dan Ketua Satgas Covid PB IDI).

Ia menjabarkan nama pasar dari produk nikotin adalah rokok elektrik, vape, e-liquid, green cig, dan lainnya.

Terdiri dari tiga komponen, baterai, pemanas, dan tabung berisi e-liquid, vape sendiri akan memanaskan e-liquid yang berisi nikotin, propylene glikol, gliserin, dan zat perasa agar jadi gas yang bisa dihirup.

Kandungan nikotin di dalamnya memang disebut lebih sedikit, akan tetapi dr. Erlina mengatakan ada jumlah hirup vape yang sama saja dengan rokok kovensional.

"Kalau Anda menghirup vape 30 kali, itu sama saja Anda memasukkan nikotin 1 mg ke tubuh, sama dengan yang dihantarkan oleh 1 rokok konvensional," ujar dr. Erlina.

Baca Juga: Cukai Rokok di 2023 akan Kembali Naik, Pentingnya Stop Merokok, Temukan Manfaat Bagi Tubuh Setelah Berhenti

"Walaupun rokok elektrik diklaim mengandung bahan toksik (racun) lebih rendah dari rokok konvensional, tetap saja di dalamnya ada bahan toksik," tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa rokok konvensional dan rokok elektrik memiliki persamaan.

Yaitu sama-sama mengandung Nikotin, bahan Karsinogen, dan bahan toksik lainnya, serta sama-sama menyebabkan adiksi.

Sehingga dengan tegas ia menjabarkan berdasarkan risetnya melalui jurnal, bahwa rokok elektronik tidak akan membuat orang mudah terlepas dari rokok konvensional, dan itu disebut fakta.

Bahkan CDC (Centers for Disease Control dan Prevention) juga belum menyetujui bahwa rokok elektrik tidak bisa membantu terlepas dari kecanduan rokok konvensional.