"Pada dasarnya, risiko kanker serviks itu akan terjadi pada semua perempuan yang sudah aktif secara seksual.
Oleh karena itu pencegahan seharusnya sudah dilakukan sebelum aktif secara seksual.
Kedua, waktu melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya itu di usia yang muda, sehingga lebih besar kemungkinan terkena sel serviks.
Ketiga adalah merokok, merokok juga meningkatkan risiko keparahan atau mudah untuk mengalami infeksi kanker serviks.
Kemudian yang keempat adalah multiple sex partner. Jadi sering berganti-ganti pasangan juga jadi salah satu pemicu munculnya sel seviks," ujar dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc.
Selain itu beliau juga mengatakan tidak ada latar belakang khusus terkait siapa yang akan terkena kanker serviks.
Sebab kanker tersebut berpotensi menyerang wanita manapun yang aktif secara seksual.
"Tidak memandang strata sosial (kanker serviks), tapi memang bicara mengenai tingkat keparahannya, itu sangat dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi dan tingkat pendidikan."
"Karena otomatis (orang) yang ekonomi dan tingkat pendidikannya kurang baik, kesadaran untuk melakukan screening itu kurang, belum lagi akses untuk itu terbatas."
"Kalaupun punya akses untuk screening dengan BPJS dan lainnya, namun karena tidak tahu informasi maka proses screening pun tidak dilakukan."
Nanti ketahuannya justru di fase yang sudah lanjut atau sudah advanced penyakitnya. Dan seringkali nantinya semakin sulit untuk diobati dan bisa terlambat untuk diobati," jelasnya lebih lanjut.
Baca Juga: Cara Mengobati Kanker Serviks Secara Medis dan Tradisional, Penting Diketahui!