Find Us On Social Media :

Fakta Baru Rokok Elektrik, Toksikolog UNAIR Sebut Bahayanya Lebih Rendah daripada Rokok Konvensional, Sampai 95 Persen Lebih

Ilustrasi rokok elektrik yang juga membahayakan

Baca Juga: Terbukti Toksik Untuk Paru, Ini Alasan Rokok Elektrik Bukan Alat Untuk Lepas Dari Rokok Konvensional

"Kalau Anda menghirup vape 30 kali, itu sama saja Anda memasukkan nikotin 1 mg ke tubuh, sama dengan yang dihantarkan oleh 1 rokok konvensional," ujar dr. Erlina dikutip dari berita GridHealth sebelumnya.

Ia juga mengatakan bahwa tetap ada bahan beracun di dalam rokok elektrik yang tak bisa dihindari.

"Walaupun rokok elektrik diklaim mengandung bahan toksik (racun) lebih rendah dari rokok konvensional, tetap saja di dalamnya ada bahan toksik," tandasnya.

Sehingga ia pun setuju dengan Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) yang mengatakan bahwa rokok elektrik tidak lebih sehat dari rokok konvensional.

Selain itu ada bahaya dari rokok elektronik yang sama seperti rokok konvensional, yaitu:

- Sama-sama mengandung nikotin, sebuag studi CDC menemukan bahwa 99% rokok elektrik di Amerika Serikat mengandung nikotin

- Nikotin di dalamnya sama-sama berbahaya untuk otak anak remaja yang sedang berkembang

Sebab penggunaan nikotin pada masa remaja bisa merusak bagian otak yang mengontrol perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls

- Zat adiktif lain di dalam rokok konvensional sama dengan rokok elektronik, sehingga sama-sama memberikan risiko kecanduan obat di masa depan

Terlepas dari itu semua, tidak ada yang bisa menjamin keamanan suatu produk jika sama-sama mengandung nikotin.

Nah itu dia berbagai risiko rokok elektrik yang sama saja dengan rokok konvensional.(*)

Baca Juga: Fakta Vape, Dokter; 30 Kali Hisap Vape Sama dengan Nikotin 1 Batang Rokok Tembakau