Find Us On Social Media :

Obat Kanker Produksi Dalam Negeri, BPOM Keluarkan Izin Edar Antibodi Monoklonal Tersebut

Pengobatan kanker dengan antibodi monoklonal dilakukan tanpa merusak jaringan sehat. Produksi dalam negeri.

GridHEALTH.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar untuk antibodi monoklonal produksi perusahaan farmasi Indonesia.

Produk obat ini memiliki nama Rituxikal dan merupakan hasil produksi perusahaan farmasi PT Kalbio Global Medika.

Zat Aktif yang Terkandung di Antibodi Monoklonal

Rituxikal merupakan Produk Biosimilar yang mengandung zat aktif Rituximab. Zat tersebut biasa digunakan untuk indikasi keganasan kanker pada Limfoma Non-Hodgkin (NHL) dan Leukemia Limfositik Kronik.

Sebagai informasi, Rituximab adalah produk antibodi monoklonal yang mampu mengikat antigen transmembran CD20 pada limfosit sel B.

Itu merupakan hasil dari sel kanker secara spesifik, yang dapat menimbulkan reaksi imunologi dan memicu sel kanker pecah.

Baca Juga: Obat Jerawat Apotek yang Aman Digunakan dan Tanpa Efek Samping

"BPOM memberikan izin edar Rituxikal berdasarkan hasil uji komparabilitas mutu, uji komparabilitas non-klinik, dan uji komparabilitas klinik Rituxikal yang dibandingkan dengan obat inovator Rituximab, yaitu Mabthera," kata Kepala BPOM RI Penny K. Lukito, Senin (30/1/2023).

"Hasilnya diketahui bahwa Rituxikal menunjukkan kesebandingan dengan Mabthera yang diproduksi Roche Diagnostics Gmbh, Germany," jelasnya.

Keluarnya izin edar untuk Rituxikal, menambah alternatif pengobatan pasien kanker Limfoma Non-Hodgkin (NHL) dan Leukemia Limfostik Kronik.

Selain itu, ini juga menambah daftar produk biologi yang dapat diproduksi lokal di Indonesia setelah vaksin, Epoetin Alfa, Enoxaparin, dan insulin.

Baca Juga: Bahaya CT Scan Pada Anak, Benarkah Bisa Memicu Kanker di Tubuh?

Obat kanker ini sebelumnya terdaftar atas nama PT Kalbe Farma sebagai obat impor yang diproduksi oleh Sinergium Biotech S.A., Argentina yang dirilis oleh mAbxience S.A.U, Argentina.

Apa Itu Pengobatan Antibodi Monoklonal?

Dilansir dari Cleveland Clinic, yang dimaksud dengan terapi antibodi monoklonal adalah pengobatan yang menggunakan antibodi buatan laboratorium.

Dalam pengobatan kanker, antibodi ini dapat membunuh sel kanker tertentu. Selain itu, perawatan juga membantu sistem kekebalan tubuh bertahan melawan penyakit ganas tersebut.

Terapi ini dapat dijadikan sebagai pengobatan tunggal atau digabungkan dengan metode yang lainnya.

Bagaimana cara kerjanya? Antibodi monoklonal adalah multi-tasker yang mempunyai beberapa strategi untuk mengganggu sel kanker.

1. Membuat target sistem kekebalan tubuh, di mana beberapa antibodi buatan lab ini menemukan dan menempel pada sel kanker.

Sehingga memudahkan sistem kekbalan tubuh untuk menargetkan serta menghancurkan sel kanker.

2. Membawa perawatan yang ditargetkan. Artinya, beberapa antibodi mengangkut perawatan seperti kemoterapi dan zat radioaktif ke sel kanker.

3. Memblokir sinyal kanker. Sel kanker tertentu mempunyai reseptor yang bertugas memberi sinyal pada sel kanker untuk membelah diri.

Antibodi monoklonal akan memblokir sinyal tersebut, sehingga sel kanker tidak bisa berkembang biak.

Jenis pengobatan kanker ini, tidak merusak sel sehat dan cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit dibanding perawatan kanker lainnya. (*)

Baca Juga: Radioterapi Jadi Salah Satu Pengobatan Kanker yang Menggunakan Sinar Radiasi, Apa Efek Samping yang Dirasakan Tubuh?