Find Us On Social Media :

Tergesa-gesa Membetulkan Infus, Jari Bayi 8 Bulan Putus Terpotong oleh Perawat Rumah Sakit yang Menggantinya

Ilustrasi bayi yang sedang kesakitan

GridHealth.id - Kasus jari kelingking bayi 8 bulan putus tergunting perawat rumah sakit masih jadi sorotan hingga saat ini.

Ya, kejadian pilu ini dialami oleh bayi yang saat itu tengah terbaring di salah satu rumah sakit di Palembang.

Melansir dari Kompas, bayi perempuan berinisial AR ini awalnya tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang karena demam tinggi.

Kala itu AR mendapatkan perawatan dan dipasani selang infus di tangan sebelah kanan.

Namun karena ada posisi yang kurang tepat, sang ibu pun meminta perawat untuk datang dan membenarkan posisi infus bayinya.

Baca Juga: Teknik Bedah Laparoskopi, Manfaat dan Risiko yang Didapatkan dari Operasi Ini

Saat ingin membenarkan infus, sang perawat pun berusaha untuk membuka perban yang ada di tangan bayi AR.

"“Perawatan itu kesulitan buka perban untuk membetulkan selang infus anak saya. Karena tidak terbuka, dia lalu ambil gunting untuk memotong perban tersebut.

Tapi jari kelingking anak saya malah ikut terpotong,” ujar Suparman (38) sekali ayah bayi AR, dikutip dari Tribunnews.

Dalam laporan, Suparman menuturkan bahwa ia sempat melihat sang perawat terburu-buru untuk membenarkan infus bayinya.

Berulang kali ia memperingatkan namun ucapannya tak ditanggapi dengan baik oleh perawat tersebut.

Baca Juga: Obat Merah Cina Die Da Yao Jing, Mengeringkan Luka Dengan Cepat

“Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan.

Namun, perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya,” tambahnya.

Alhasil, saat menggunting perban, jari kelingking bayinya pun ikut terpotong.

Pihak rumah sakit mengaku sudah menemui keluarga tersebut dan menyampaikan permintaan maafnya dan berharap semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Akan tetapi Suparman dan keluarga tetap ingin menempuh jalur hijau untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua?

Belajar dari kasus ini, peran orangtua sangat penting untuk membantu penyembuhan luka pada anak terutama bayi.

Sebab bayi memiliki toleransi kesakitan yang lebih rendah dibandingkan anak-anak dengan usia lebih lanjut.

Sehingga orangtua harus tahu betul cara menenangkan sang bayi terutama saat merasakan sakit.

Hal itu dikarenakan bayi akan menjadi lebih rewel saat merasakan sakit di tubuhnya, apalagi luka terbuka seperti yang dialami bayi AR.

Selain itu, orangtua juga harus mengobati dengan bersih luka yang ada.

Mungkin beberapa hari pertama luka akan membengkak, kemerahan, dan nyeri yang cukup intens.

Baca Juga: Bunda Corla Pulang ke Indonesia dalam Keadaan Mata Bengkak Pasca Operasi, Apa Bahaya Luka Operasi Terkena Polusi dan Bakteri?

Peradangan tersebut merupakan tanda sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melindungi luka dari infeksi.

Penting untuk menjaga keadaan luka tetap bersih agar tidak menimbulkan infeksi lebih lanjut dan menyebar.

Setelah beberapa waktu, peyembuhan dari dalam mulai terlihat yaitu dengan mulai mengeringnya luka luar dan membentuk keropeng.

Tugas keropeng adalah melindungi luka saat kulit rusak di dalamnya membangun jaringan baru untuk menyambung kembali jaringan yang rusak.

Namun dengan munculnya keropeng bukan berarti luka sudah sembuh secara total, tunggulah beberapa hari sampai keropeng tersebut terlepas sendiri dari kulit.(*)

Baca Juga: Chiki Ngebul Makan Korban Puluhan Anak, Luka Bakar hinga Muntah Darah