GridHEALTH.id – Kasus keracunan makanan kerap kali terjadi, kondisi ini biasanya membuat orang yang mengonsumsinya merasakan mual hingga panas dingin, dalam kondisi berbahaya bisa menyebabkan kematian.
Penyebab keracunan makanan ada beragam, oleh karena itu penting untuk mengetahui apa saja gejala, penyebab, pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika keracunan makanan. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Gejala Keracunan Makanan
Keracunan makanan merupakan penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi, biasanya tidak serius dan kebanyakan dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Meski demikian, tidak boleh diremehkan.
Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam satu hingga dua hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, ada juga yang dapat mulai menunjukkan gejala kapan saja antara beberapa jam dan beberapa minggu kemudian.
Gejala keracunan makanan secara umum meliputi:
- Mual
- Muntah
- Diare, kemungkinan mengandung darah atau lendir
- Kram perut dan sakit perut
- Kekurangan energi dan lemah
- Kehilangan selera makan
Baca Juga: Pertolongan Pertama Keracunan, Jika Dilakukan Akan Lain Ceritanya Bagi Keluarga di Bekasi Ini
- Demam (suhu tinggi)
- Otot sakit
- Panas dingin
Dalam kasus yang jarang terjadi, keracunan makanan juga bisa menyerang sistem saraf. Kondisi ini ditandai dengan gejala penglihatan kabur, sakit kepala, kelumpuhan, kesemutan atau mati rasa pada kulit, hingga kelemahan. Segera ke ruang gawat darurat jika gejala ini muncul.
Penyebab Keracunan Makanan
NHS menyebutkan sebagian besar kasus keracunan makanan karena makanan terkontaminasi oleh bakteri, seperti salmonella atau e.coli, parasite, atau virus seperti norovirus. Beberapa kondisi ini ditemukan secara alami dalam makanan, sementara beberapa terakumulasi di lingkungan.
Mikroba dapat menyebar ke makanan kapan saja saat makanan ditanam, dipanen, disimpan, dikirim, atau disiapkan.
Mikroba ini dapat menyebabkan keracunan makanan jika tidak diambil langkah untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhannya. Bahan kimia berbahaya juga menyebabkan beberapa kasus keracunan makanan.
Pertolongan Pertama Keracunan Makanan
Ada yang keracunan makanan dan sembuh dengan perawatan di rumah, meski ada juga yang memerlukan konsultasi dengan dokter lebih lanjut.
Pertolongan pertama saat keracunan makanan berdasarkan anjuran Kemenkes, yaitu:
1. Istirahat yang cukup
Pertolongan pertama pada orang yang keracunan makanan adalah dengan memenuhi kebutuhan istirahat agar sistem kekebalan tubuh terjaga dengan baik. Sistem kekebalan tubuh diperlukan untuk melawan bakteri penyebab keracunan. Ditambah gejala keracunan dapat membuat tubuh merasa lemas sehingga diperlukan istirahat untuk memulihkan energi.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Diare dan muntah akibat keracunan makanan bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, maka dari itu diperlukan pengembalian cairan yang hilang dengan banyak minum air, jangan sampai dehidrasi.
Baca Juga: Lebih Waspada! Belasan Anak di Sampang Keracunan Setelah Mendapat Makanan dari Posyandu
Selain minum air putih, cairan juga bisa didapati dari minuman elektrolit atau sup hangat. Cobalah minum secara perlahan agar tidak mual.
3. Konsumsi makanan yang tepat
Setelah gejala keracunan muncul, disarankan untuk tidak konsumsi makanan apapun dalam beberapa jam setelahnya. Ketika sudah mulai terasa nyaman, cobalah mulai makan makanan yang mudah dicerna, seperti rendah lemak dan serat tanpa banyak rasa tambahan.
Beberapa contoh makanan itu adalah bubur, kentang, pisang, atau madu. Hindari makanan pedas dan berminyak atau minuman asam, mengandung alkohol, kafein, atau susu, karena dapat memperburuk gejala keracunan makanan.
4. Hindari konsumsi obat tanpa resep dokter
Pertolongan pertama saat keracunan makanan juga dengan tidak konsumsi obat tanpa resep dokter, termasuk hindari penggunaan obat antidiare seperti loperamide, karena diare atau muntah adalah cara alami tubuh mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Apalagi jika konsumsi obat antibiotik, karena tidak semua keracunan makanan disebabkan oleh bakteri.
5. Konsumsi jahe
Meredakan mual dan sakit perut bisa dilakukan pertolongan pertama dengan minum air jahe, karena minuman ini memiliki efek menenangkan untuk saluran pencernaan. Bisa juga diatasi dengan konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt.
Kapan Harus ke Dokter?
Seseorang menunjukkan tanda kegawatdaruratan dan perlu diperiksa ke dokter, jika ada kondisi berikut ini:
- Gejala semakin parah dan tidak membaik setelah beberapa hari (misal tidak bisa menahan cairan apa pun karena muntah berkali-kali)
- Ada gejala dehidrasi parah, seperti kebingungan, detak jantung cepat, mata cekung, sedikit mengeluarkan urin atau tidak ada sama sekali
- Kelompok rentan seperti ibu hamil, berusia di atas 60 tahun, bayi, atau anak kecil
- Adanya kondisi kesehatan kronis yang mendasari, seperti penyakit radang usus, katup jantung, diabetes, atau penyakit ginjal
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misal karena pengobatan tertentu, pengobatan kanker, atau HIV (*)
Baca Juga: Hati-hati, Makanan yang Dipanaskan Kembali Untuk Santap Sahur Bisa Sebabkan Kondisi Ini