Find Us On Social Media :

Masih Banyak yang Salah, Inilah Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah

Ilustrasi perbedaan darah rendah dan kurang darah

GridHealth.id - Berikut perbedaan kurang darah dan darah rendah yang kerap dikira sama oleh banyak orang.

Seperti diketahui, dua kondisi ini bisa dibilang berhubungan namun tetap tak sama.

Akan tetapi keduanya sama-sama memiliki masalah dengan darah.

Tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah terjadi ketika darah yang mengalir melalui pembuluh darah di bawah tekanan normal.

Tekanan darah merupakan kekuatan darah yang mendorong dinding arteri kita saat jantung memompa darah.

Baca Juga: Jadi Praktisi Kesehatan Sejak 2004, Sosok Ini Ceritakan Bagaimana Kanker Darah Bisa Menggerogoti Tubuhnya karena Zat Asing

Biasanya digambarkan sebagai dua angka yaitu sistolik dan diastolik, angka itu mencatat tekanan darah dalam milimeter air raksa (mmHg).

Tekanan darah yang normal bagi orang dewasa adalah kurang dari 120/80mmHg, lalu seseorang dianggap memiliki darah rendah saat hasil tensimeternya di bawah 90/50mmHg.

Ada berbagai penyebab dari darah rendah seperti kehilangan darah karena cedera, dehidrasi, diabetes, masalah jantung, hingga kehamilan.

Selain itu, orang yang konsumsi obat tekanan darah tinggi, depresi, atau Parkinson pun juga bisa mengalami darah rendah.

Selain itu, orang dengan lanjut usia juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala tekanan darah rendah.

Baca Juga: Jenis Makanan yang Wajib Dipantang Penyintas Darah Rendah, Apa Saja?

Ada juga beberapa gejala darah rendah seperti kebingungan, pusing, kelelahan, pandangan kabur, mual, hingga pingsan.

Kurang Darah

Kurang darah atau anemia merupakan kondisi di mana seseorang kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.

Saat kurang darah, hemoglobin pun akan lebih rendah sehingga bisa membuat kita merasa cepat lelah.

Perawatan untuk kurang darah pun juga tergantung pada penyebabnya.

Gejala kurang darah biasanya meliputi kelelahan, kelemahan, kulit pucat atau kekuningan, hingga detak jantung tak teratur.

Selain itu kurang darah juga bisa menyebabkan pusing, nyeri dada, tangan dan kaki dingin, hingga sesak napas.

Seseorang harus menghubungi dokter jika gejala kurang darah tak kunjung membaik untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Umumnya, anemia bisa didiagnosis melalui pemeriksaan darah di laboratorium.

Dokter biasanya akan memberikan resep berupa obat-obatan penambah darah untuk anemia dengan gejala parah.

Terlepas dari itu semua, ada baiknya kita melakukan pengecekan rutin ke fasilitas kesehatan untuk diagnosis yang lebih baik.

Nah itu dia perbedaan kurang darah dan darah rendah, jangan sampai salah!(*)

Baca Juga: Berapa Lama Harus Menjalankan Cuci Darah Bagi Penyintas Penyakit Ginjal?