Find Us On Social Media :

Berapa Lama Harus Menjalankan Cuci Darah Bagi Penyintas Penyakit Ginjal?

Berapa lama cuci darah penyakit ginjal perlu dilakukan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

GridHEALTH.id – Ginjal yang tidak lagi berfungsi pada tubuh seseorang, membuatnya butuh menjalankan pengobatan berupa cuci darah penyakit ginjal atau dialisis.

Seperti apa perawatan ini dan manfaatnya bagi pasien? Simak lebih lengkap hingga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan cuci darah bagi penyintas penyakit ginjal.

Apa Itu Cuci Darah Penyakit Ginjal?

Cuci darah atau dikenal juga dengan dialisis adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang produk limbah dan kelebihan cairan dari darah, karena ginjal tidak bekerja dengan baik.

Biasanya yang melakukan cuci darah adalah orang dengan penyakit ginjal kronis lanjut atau gagal ginjal

Cuci darah penyakit ginjal terdiri dari dua jenis yang utama, yaitu:

Baca Juga: Dua Warna Baru YOU Rouge Power Matte! Lip Cream, Lebih Bold dan Powerful

1. Hemodialisis

Jenis dialisis atau cuci darah ini paling umum dan paling banyak dikenali. Caranya selama prosedur berjalan, tabung dipasang ke jarum di lengan, lalu darah melewati tabung, masuk ke mesin eksternal yang berfungsi menyaringnya, sebelum dialirkan kembali ke lengan melalui tabung lain.

Prosedur ini biasanya dilakukan 3 hari seminggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar empat jam, bisa juga dilakukan di rumah.

Contoh dari jadwal dialisis ini meliputi 4 kali seminggu selama 4 jam, 5 kali seminggu selama 3 jam, atau 6 hari seminggu selama 8 jam semalam.

2. Dialisis Peritoneal

Sedangkan untuk prosedur cuci darah ini menggunakan lapisan dalam perut (peritoneum) sebagai filter, bukan mesin. Seperti ginjal, area tubuh ini mengandung ribuan pembuluh darah kecil yang bisa menjadi alat penyaring yang berguna.

Sebelum perawatan dimulai, sayatan dibuat di dekat pusar dan tabung tipis (kateter) dimasukkan melalui sayatan dan ke dalam ruang di dalam perut (rongga peritoneum), dibiarkan secara permanen. Kemudian cairan dipompa ke dalam rongga peritoneal melalui kateter.

Baca Juga: Kesalahan Makeup yang Merusak Kulit, Kesalahan Produk atau Cara Pemakaiannya?

Saat darah melewati pembuluh darah yang melapisi rongga peritoneum, produk limbah dan kelebihan cairan ditarik keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan dialisis.

Cairan limbah dikuras ke dalam kantong beberapa jam kemudian dan diganti dengan cairan baru. Mengganti cairan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit dan perlu diulang sekitar 4 kali sehari.

Prosedur cuci darah ini biasanya dijalankan jika fungsi ginjal sudah hilang mencapai sekitar 85 sampai 90 persen dan memiliki GFR kurang dari 15.

Manfaat Cuci Darah Penyakit Ginjal

Jika seseorang memiliki ginjal yang tidak lagi berfungsi dengan baik, maka ginjal sudah sulit untuk dapat membersihkan sendiri darah dalam tubuh dengan baik.

Baca Juga: Dugaan Kasus Gagal Ginjal Akut di Jawa Barat, Menkes: Indikasi Sementara Infeksi

Produk limbah dan cairan yang menumpuk karena tidak dapat dibersihkan, pada tingkat tertentu menjadi berbahaya bagi tubuh. Kondisi ini yang menimbulkan sejumlah gejala yang tidak menyenangkan hingga berakibat fatal.

Manfaat cuci darah penyakit ginjal adalah menjaga keseimbangan tubuh, dengan cara:

- Membuang limbah, garam, dan air ekstra untuk mencegahnya menumpuk di dalam tubuh

- Menjaga tingkat aman bahan kimia tertentu dalam darah, seperti kalium, natrium, dan bikarbonat

- Membantu mengontrol tekanan darah

Sehingga dapat dikatakan cuci darah hanya melakukan beberapa pekerjaan ginjal yang sehat, tetapi tidak menyembuhkan penyakit ginjal. Tapi tidak perlu khawatir, dikatakan dalam NHS, cuci darah penyakit ginjal telah mengalami kondisi yang terus membaik, di mana berhasil meningkatkan kualitas hidup orang yang menjalani dialisis.

Baca Juga: Siapa Bilang Makan Mie Instan Sebabkan Usus Buntu? Ternyata Beginilah yang Sebenarnya Terjadi

Berapa Lama Harus Menjalankan Cuci Darah Penyakit Ginjal?

Lama waktu untuk cuci darah penyakit ginjal akan sangat bergantung pada kondisi ginjal seseorang. Dalam beberapa kasus, gagal ginjal mungkin merupakan masalah sementara dan cuci darah dapat dihentikan setelah ginjal pulih.

Cuci darah juga bisa dilakukan sampai donor ginjal yang sesuai tersedia, karena pengobatan gagal ginjal selain dengan cuci darah juga bisa melalui transplantasi ginjal dan cuci darah hanya menjadi penyambung sebelum mendapatkan ginjal baru.

Akan tetapi ada juga orang yang memerlukan cuci darah penyakit ginjal atau dialisis selama sisa hidupnya, karena mungkin transplantasi ginjal yang tidak cocok atau tidak cukup sehat untuk menjalani operasi besar.

Kebanyakan orang dapat tetap menjalani dialisis selama bertahun-tahun, dimana pengobatan hanya dapat mengompensasi sebagian hilangnya fungsi ginjal.

Harapan hidup pada dialisis juga bervariasi, tergantung pada kondisi medis yang lainnya dan seberapa baik dalam melakukan rencana perawatan yang telah dibuat.

Harapan hidup rata-rata adalah 5-10 tahun, namun ada juga yang sudah hidup baik dengan cuci darah penyakit ginjal selama 20 atau bahkan 30 tahun. (*)

Baca Juga: Cara Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Aman dan Benar