Find Us On Social Media :

Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Benjolan Gejala Kanker Limfoma Hodgkin

Benjolan akibat kanker limfoma hodgkin muncul tidak hanya di satu titik saja.

GridHEALTH.id - Kanker limfoma hodgkin atau getah bening, termasuk dalam jenis kanker yang langka.

Dibandingkan dengan jenis lainnya, kasus kanker limfoma hodgkin memang tidak terlalu banyak.

Data GLOBOCAN 2020 mencatat ada 1.188 pasien baru yang terdiagnosis dan 363 kematian.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan peluang penyintasnya untuk sembuh.

Apa Saja Gejala Kanker Limfoma?

Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Dr. dr. Andika Rachman, Sp.PD KHOM, FINASIM, mengatakan, gejala penyakit kanker ini yang paling umum terjadi adalah munculnya benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Benjolan disebut juga dengan tumor. Pada kasus kanker, maka tumor yang terjadi sifatnya ganas dan lama-kelamaan bertambah besar.

"Yang khas pada limfoma (benjolan) tidak satu, tapi bisa ada banyak. Di leher, ketiak, atau pangkal paha," ujarnya dalam webinar Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Takeda, Kamis (23/2/2023).

Selain benjolan, membedakan penyakit ini dengan gangguan kesehetan lainnya, bisa dilihat dari gejala penyerta yang meliputi:

1. Demam lebih dari 38 derajat Celsius tanpa sebab

2. Berkeringat di malam hari

3. Turun berat badan sebanyak 10% dalam 6 bulan berturut-turut, tanpa melakukan diet

Baca Juga: Jadi Praktisi Kesehatan Sejak 2004, Sosok Ini Ceritakan Bagaimana Kanker Darah Bisa Menggerogoti Tubuhnya karena Zat Asing

4. Kulit gatal-gatal, bisa terjadi di seluruh tubuh

5. Kelelahan yang ekstrim

6. Intoleransi terhadap alkohol.

Namun untuk merujuk ke kanker limfoma hodgkin, gejala yang dirasakan biasanya terjadi bersamaan.

Daftar Faktor Risiko Kanker Limfoma Hodgkin

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjabarkan beberapa faktor risiko seseorang terkena kanker getah bening. Salah satunya berkaitan dengan usia, karena diagnosis paling sering dilakukan pada rentang usia 15-30 dan di atas 50 tahun.

"(Faktor risiko) berhubungan dengan umur, karena berhubungan dengan imun. Maturitas penting karena berkaitan dengan sel-sel imun," kata dokter Andika.

Saat usia masih muda, sistem imunitas tubuh belum terbentuk sempurna dan mudah berubah.

"Pada umur muda terkena limfoma hodgkin karena imunnya belum mature, sehingga mudah sekali mengalami perubahan," ujarnya.

Sedangkan pada usia lanjut, risiko ini dipengaruhi oleh penuaan yang terjadi dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Selain usia, penyakit autoimun seperti lupus maupun yang membuat imunitas rendah misalnya HIV/AIDS, menjadi salah satu faktornya. Penyintas penyakit tersebut sistem imunnya mudah sekali mengalami perubahan yang mengarah ke limfoma.

Begitu pula dengan orang yang mempunyai masalah dalam metaboliknya.

"Adanya insulin resistence syndrome, gulanya tinggi, kolesterolnya tinggi, obesitas, itu akan mengganggu sel yang tadinya normal menjadi ganas," jelasnya.

Infeksi virus epstein barr yang bisa terjadi akibat makanan tertentu pun, juga membuat risikonya meningkat. (*)

Baca Juga: Diperkirakan Ada Sekitar 11 Ribu Kasus Baru, Kanker Anak Bisa Dicegah?