GridHEALTH.id - Penyakit kanker tak hanya bisa menyerang orang dewasa saja, anak-anak pun juga berisiko mengalaminya.
Kanker termasuk penyakit penyebab kematian utama di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dibandingkan dengan kasus pada orang dewasa, kanker pada anak jumlahnya tergolong lebih sedikit, tetapi pengobatannya perlu diprioritaskan.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Teny Tjitra Sari, SpA(K), MPH, mengatakan, di dunia setiap hari ada 1.000 anak yang didiagnosis kanker.
Ini menunjukkan ada sekitar 400.000 anak yang didiagnosa kanker setiap tahunnya, dan kasus paling banyak ditemukan di negara berpenghasilan menengah, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Bumbu Dapur Rumahan yang Bisa Menetralkan Asam Urat yang Menyiksa
Lebih lanjut ia mengatakan, angka harapan hidup anak penyintas kanker di negara maju lebih tinggi dibandingkan negara berkembang.
"Negara dengan penghasilan tinggi, 80% bisa survive dan akhirnya bisa menjalani hidup dengan baik. Sebaliknya, di negara low middle income angka harapan hidup (sembuh dari kanker) 20%," ujarnya dalam virtual media briefing, Sabtu (4/2/2023).
Dari data Global Initiative Childhood Cancer, WHO berharap pada 2030, peluang kesembuhan kanker pada anak di negara berkembang bisa meningkat 60%.
Sebenarnya, peluang seseorang anak untuk sembuh dari penyakit ini besar, apabila terdeteksi sejak dini dan mendapatkan penanganan yang cepat serta tepat.
Mengutip laman RSUP Dr. Sarjito (13/10/2021), sayangnya kebanyakan pasien kanker pada anak datang sudah dalam stadium lanjut.
Baca Juga: Peran Genetika Terhadap Kemungkinan Wanita Terpapar Kanker Payudara
Source | : | Virtual Media Briefing,RSUP Dr. Sardjito - kanker pada anak |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar