GridHEALTH.id – Penyakit jantung bawaan dapat terjadi pada bayi karena beragam penyebab dan faktor, kondisi ini bisa saja memengaruhi tumbuh kembang bayi, sehingga penting bagi orangtua untuk mengetahuinya sejak awal.
Kondisi ini dapat terdiagnosis sejak dalam kandungan, dengan demikian akan sangat membantu dalam pengobatan bayi dengan penyakit jantung bawaan agar dapat berkembang dengan baik.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini mengenai tumbuh kembang bayi dengan penyakit jantung bawaan dan cara merawatnya hingga kebutuhan nutrisi yang perlu dipenuhi oleh orangtua.
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Sebelum melihat tumbuh kembang bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan, orangtua perlu mengetahui penyakit jantung bawaan ini dapat terjadi karena beragam penyebab.
Berikut ini penyebab penyakit jantung bawaan pada bayi:
- Perubahan pada gen atau kromosom masing-masing
- Lingkungan
- Pola makan ibu
- Kondisi kesehatan ibu
- Penggunaan obat ibu selama kehamilan
Seiring dengan kemajuan pengobatan medis dan perawatan yang ada, bayi dengan penyakit ini bisa hidup lebih lama dan sehat hingga dewasa.
Baca Juga: Orangtua Harus Waspada, Ini Penyebab dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan Bayi
Orangtua tidak perlu khawatir, namun tetap kontrol ke dokter dan lakukan yang diarahkan oleh dokter untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.
Prosedur perawatan yang dilakukan pun akan sangat bergantung dengan jenis dan tingkat keparahan kelainan yang ada.
Tumbuh Kembang Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Melansir dari laman Stanford Medicine Children’s Health dikatakan anak-anak dengan penyakit jantung bawaan dapat berkembang lebih lambat daripada anak-anak lain.
Beberapa kondisi yang terlihat dari bayi dengan penyakit jantung bawaan selama tumbuh kembangnya, yaitu:
- Anak terlihat jauh lebih muda, kurus, dan mungkin lebih rapuh daripada anak seusianya
- Tinggi dan berat badan anak lebih rendah dari kebanyakan anak seusianya
- Anak kemungkinan lebih lambat dalam mencapai perkembangan maksimal daripada anak yang sehat, seperti berguling, duduk, berjalan, berbicara, dan lainnya
Bayi atau anak yang memiliki penyakit jantung bawaan sangat bergantung pada kecukupan gizi, karena kelainan jantung yang dialaminya membuat jantung memompa lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Dengan demikian, diperlukan juga metabolisme tubuh yang lebih cepat, sehingga diperlukan kalori ekstra untuk bisa menjaga berat badan dan tumbuh kembangnya, inilah peran pemenuhan gizi.
Selain itu, anak dengan penyakit ini kemungkinan juga lebih cepat lelah karena tubuh bekerja lebih keras di bawah tekanan dari kelainan jantung. Seperti bayi kemungkinan lebih cepat lelah saat menyusui atau bahkan selama tidur. Pada anak, seringkali memilih-milih makanan, mengeluh kenyang setelah beberapa suapan, atau meminta istirahat.
Kebutuhan kalori yang tinggi, namun seringnya merasa lelah juga membuat kebutuhan gizi anak dengan penyakit jantung bawaan ini tidak terpenuhi, selain itu kemungkinan juga anak tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik (malabsorpsi) karena ususnya tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan yang Bisa Menyebabkan Kematian Pada Bayi
Sehingga dapat dikatakan, beberapa alasan lainnya yang menyebabkan bayi dengan penyakit jantung bawaan tertinggal dalam tumbuh kembangnya, yaitu:
- Masalah genetik yang terkait dengan kelainan jantung, memengaruhi pemikiran dan perkembangan motorik
- Nutrisi yang tidak adekuat, tidak memenuhi kebutuhan energi tubuh, kondisi ini memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otot, tulang, serta otak dan sel saraf, serta membuat anak cepat lelah, sulit bersaing secara fisik dengan anak seusianya
- Sakit dan sering tinggal lama di rumah sakit juga membuat anak tidak mendapat cukup rangsangan yang membantu perkembangannya, seperti jarang diajak bermain, bicara, dipegang, atau disentuh
Cara Merawat Bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan
Penting untuk orangtua berkonsultasi dengan dokter terkait pemberian gizi pada bayi dan cara merawat bayi dengan penyakit jantung bawaan.
Kemungkinan dokter akan menyarankan untuk menambahkan suplemen nutrisi khusus ke susu formula atau ASI yang dipompa untuk meningkatkan jumlah kalori dalam setiap ons, sehingga dapat membuat bayi minum lebih sedikit tetapi masih mendapatkan cukup kalori untuk tumbuh.
Orangtua juga bisa memberikan makanan bergizi dan camilan yang tinggi kalori dan nutrisi jika memungkinkan, maka bacalah label dan ketahui kandungan kalori makanan.
Namun hindari makanan dengan banyak gula dan sedikit nutrisi, seperti minuman ringan manis, junk food, dan makanan cepat saji.
Berikan anak berbagai mainan dan benda yang dapat merangsang indera pendengaran, penglihatan, sentuhan, dan penciuman.
Konsultasi dengan seorang terapis fisik dapat membantu memberikan latihan yang aman untuk anak-anak dari segala usia untuk mendorong perkembangannya.
Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) membutuhkan pemeriksaan rutin dengan ahli jantung agar tetap sehat. (*)
Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan yang Bisa Menyebabkan Kematian Pada Bayi