Angka ini jelas masih jauh dari target yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni di bawah 20%.
Mencegah stunting dapat dilakukan dengan menghilangkan faktor tidak langsung penyebab kejadian ini, seperti meminimalisir paparan asap rokok pada anak.
Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), langkah pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan dengan cara berikut.
1. Penuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Dalam pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan mengatasi permasalahan dari akarnya. Dalam hal ini yakni saat ibu sedang mengandung.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta suplemen yang telah direkomendasikan oleh dokter.
2. Pemberian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) berperan besar dalam mengurangi risiko stunting, karena mempunyai kandungan nutrisi makro dan mikro yang lengkap.
Oleh karena itu, ibu diharapkan bisa memberikan ASI eksklusif hingga usia bayi mencapai 6 bulan.
3. Makanan Pendamping ASI yang Sehat
Saat usianya sudah menginjak 6 bulan, bayi biasanya akan mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI alias MPASI.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak dipastikan dapat memenuhi kebutuhan gizinya secara penuh.
4. Memantau Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak perlu diperhatikan oleh orangtua, khususnya berat dan tinggi badannya. Pemantauan bisa dilakukan dengan berkunjung ke posyandu.
5. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang kurang bersih dapat membuat anak rentan sakit, seperti terserang diare. Secara tidak langsung, ini juga dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. (*)
Baca Juga: 1 dari 5 Anak Indonesia Stunting, Cegah dengan Makan Ikan 4 Kali Seminggu Bagi Ibu Hamil