GridHEALTH.id - Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang terjadi pada 1.000 hari kehidupan pertama anak.
Kondisi ini mengakibatkan berbagai masalah pada tumbuh kembang, serta memengaruhi kemampuan kognitif dan motorik anak.
Stunting pada anak juga rentan mengalami berbagai penyakit saat dewasa seperti obesitas hingga penyakit jantung.
Penyebab Stunting
Tak hanya berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi anak, paparan asap rokok ternyata juga dapat meningkatkan faktor risiko stunting.
Kepala BKKBN DR (H.C). dr. Hasto Wardoyo, SpOG(K) mengatakan, paparan asap rokok meningkatkan risiko stunting hingga 13,49 kali pada anak usia 25-59 bulan.
Mengutip Kompas (6/4/2023), menurut Hasto paparan asap rokok dari orang sekitar dapat mengganggu penyerapan gizi anak.
Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia, menunjukkan anak dengan orangtua perokok aktif mempunyai tumbuh kembang yang lambat.
Sedangkan anak yang tinggal dengan anggota keluarga yang tidak merokok, berat badannya 1,5 kilogram dan tinggi badannya 0,34 sentimeter lebih besar daripada anak dengan keluarga perokok aktif.
Dari perhitungan faktor genetik serta lingkungan, risiko stunting pada anak yang orangtuanya merokok 5,5 persen lebih tinggi dibanding mereka yang orangtuanya bukan perokok.
Upaya Mencegah Stunting
Kasus stunting di Indonesia memang sudah mengalami penurunan, hal tersebut terlihat dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022.
Dikutip dari laman Sehat Negeriku (25/1/2023), prevalensi stunting saat ini sekitar 21,6%, sementara pada 2021 sebesar 24,4%.
Baca Juga: Selama ini Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Kandungan Gizi Pada Sarden Bisa Cegah Stunting
Angka ini jelas masih jauh dari target yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni di bawah 20%.
Mencegah stunting dapat dilakukan dengan menghilangkan faktor tidak langsung penyebab kejadian ini, seperti meminimalisir paparan asap rokok pada anak.
Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), langkah pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan dengan cara berikut.
1. Penuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Dalam pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan mengatasi permasalahan dari akarnya. Dalam hal ini yakni saat ibu sedang mengandung.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta suplemen yang telah direkomendasikan oleh dokter.
2. Pemberian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) berperan besar dalam mengurangi risiko stunting, karena mempunyai kandungan nutrisi makro dan mikro yang lengkap.
Oleh karena itu, ibu diharapkan bisa memberikan ASI eksklusif hingga usia bayi mencapai 6 bulan.
3. Makanan Pendamping ASI yang Sehat
Saat usianya sudah menginjak 6 bulan, bayi biasanya akan mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI alias MPASI.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak dipastikan dapat memenuhi kebutuhan gizinya secara penuh.
4. Memantau Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak perlu diperhatikan oleh orangtua, khususnya berat dan tinggi badannya. Pemantauan bisa dilakukan dengan berkunjung ke posyandu.
5. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang kurang bersih dapat membuat anak rentan sakit, seperti terserang diare. Secara tidak langsung, ini juga dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. (*)
Baca Juga: 1 dari 5 Anak Indonesia Stunting, Cegah dengan Makan Ikan 4 Kali Seminggu Bagi Ibu Hamil