GridHEALTH.id - Merawat luka yang tepat adalah cara terbaik untuk mempercepat pemulihan.
Luka adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan di tubuh, sehingga bisa menimbulkan gangguan fungsi.
Ketika terluka, akan didapati pendarahan yang disertai dengan hilangnya sebagian fungsi organ.
Jenis-jenis Luka
Dokter Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMASI) dr Ugi Sugiri, Sp.Em mengatakan, aktivitas yang tinggi menbuat seseorang lebih berisiko terluka.
"Anggota tubuh yang paling terluka adalah kaki dan tangan karena paling banyak bergerak," ujarnya dalam siaran pers Betadine Kampanye #JanganBerhenti, Kamis (13/4/2023).
Adapun jenis luka yang paling sering terjadi ketika beraktivitas yakni:
• Luka lecet
• Lebam
• Memar
• Luka iris
• Robek
Baca Juga: Apakah Luka Boleh Ditutup dengan Perban atau Plester?
• Luka tusuk
• Luka bakar
Kunci Perawatan Luka
"Saat terjadi luka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengobatinya dengan antiseptik khususnya yang mengandung Povidone Iodine untuk membunuh kuman penyebab infeksi," jelas dokter Ugi.
Selain itu, ada juga lima hal yang perlu diperhatikan dalam merawat luka, meliputi:
1. Describe: Mendeskripsikan jenis luka yang terjadi, bersifat akut/kronis, luas/kecil.
Serta melihat permukaan dari luka apakah dalam atau tidak, terbuka/tertutup, dan dengan atau tanpa penyakit yang mendasari.
2. Debridement: Saat merawat luka, usahakan untuk menghilangkan hal-hal kemungkinan menjadi penghambat penyembuhan.
Misalnya nanah (pus), jaringan nekrotik atau sel yang mati, dan juga debris.
3. Dressing: Balut luka dengan menggunakan prinsip perawatan moist atau lembab dan bukan basah.
4. Disease: Bila punya penyakit yang mendasari, sebaiknya atasi itu terlebih dahulu. Karena jika tidak, luka akan sulit sembuh dengan sempurna.
5. Diet: Sering terabaikan, agar luka cepat sembuh juga perlu didukung oleh asupan nutrisi yang cukup dari makan. (*)
Baca Juga: Ketahui Salep Penghilang Bekas Luka di Wajah Tanpa Efek Samping