"Sebagian ada yang dilaporkan di beberapa negara bagian putih mata ada kemerahan atau istilah kedokteran konjungtivitis," kata Syahril.
"Terus ada kotoran atau belekan. Tetapi tidak semua kasus (seperti itu), jangan dijadikan patokan 'Wah kalau tidak ada (mata) merah bukan Arcturus' bukan begitu," sambungnya.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan varian Arcturus masuk dalam kategori varian yang berada di bawah pemantauan.
"Varian Arcturus belum masuk ke dalam variant of concern, masih variant of monitoring. Artinya belum menjadi heboh seperti Omicron lalu, tetap waspada tapi jangan khawatir," katanya.
Tips Mencegah Penularan Arcturus
Kemunculan varian baru ini jelang hari raya Idulfitri, mungkin membuat sebagian masyarakat was-was.
Terlebih karena dalam satu minggu terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia pun juga dilaporkan mengalami kenaikan.
Agar mudik bisa nyaman dan sekaligus mencegah penularan varian ini, Kemenkes mengingatkan untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sementara itu anjuran pemakaian masker, direkomendasikan pada orang-orang yang sedang merasa sakit atau orang yang berusaha menjauhi pasien yang sakit agar tidak terjadi penularan.
"Karena PPKM kita sudah dicabut, maka tidak begitu kita mengingatkan tidak boleh seperti ini dan lain-lain. Cuma diingatkan, kalau sakit memakai masker," jelasnya.
Selain itu, vaksinasi pun juga masih penting dilakukan karena untuk melindungi dari infeksi virus atau bila terinfeksi tidak akan sakit parah.
"Harapannya dengan vaksinasi ini bisa mempersiapkan diri, karena mudik kan penginnya senang dan bahagia. Vaksin (penting) buat yang mudik dan yang akan dikunjungi," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Covid-19 Varian Arcturus Punya Gejala Baru, Banyak Dialami Anak-anak