Find Us On Social Media :

Dunia Musik Kembali Berduka, Carlo Saba Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Penyakit Jantung, Ternyata Sudah Sempat Lakukan Pemasangan Ring

Carlo Saba Vokalis Kahitna Meninggal Dunia pada Rabu (19/4/2023)

GridHEALTH.id - Kabar duka sedang menyelimuti dunia musik Indonesia.

Carlo Saba yang dikenal jadi vokalis Kahitna ini meninggal dunia pada Rabu (19/4/2023) pada usia 54 tahun. 

Kabar kepergian Carlo Saba ini dibagikan oleh para sahabatnya dari dunia musik.

Mulai dari Hedy Yunus, Yovie Widianto, hingga Armand Maulana.

"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un…. Sahabatku Carlo Saba berpulang," tulis pesan dari Yovie Widianto.

"Kami sekarang berkumpul menuju rumah duka. Mohon dimaafkan segala kesalahan dan mohon doa agar mendapat tempat terbaik disisi Nya, Aamiin," tambahnya.

Melansir dari TribunJabar.id, Carlo Saba meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Cilandak, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00 WIB.

Sebelum meninggal dunia, rupanya Carlo Saba sempat melakukan perawatan di rumah sakit.

Pasalnya, ia ternyata sempat idap penyakit jantung.

Bahkan, Carlo Saba sempat mendapatkan tindakan medis adanya pemasangan ring jantung.

"Iya dua hari lalu, dan udah kelihatan tampak sehat. tapi saya belum tau lagi gimana gimananya," kata Yovie Widianto di rumah sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Perut Sebelah Kiri, Bisa Tanda Penyakit Jantung

"Tapi mungkin sudah takdirnya dipanggil Tuhan, jadi kami semua menghiklaskan tapi kalau kehikangan ya terus terang kita enggak tau nih," ungkap Yovie Widianto.

Padahal sehari sebelum Carlo Saba meninggal dunia, Kahitna berkesempatan ingin mengajak sang vokalis dalam tur konser mereka.

"Kita kan mau ada konser, saya pikir Carlo udah bisa gabung nih nanti. tapi ternyata dia malah berpulang. terus terang kami enggak tau harus bicara apa, karena kehilangan sahabat yang begitu mencintai grup," pungkas Yovie Widianto.

Mengenal Prosedur Pemasangan Ring

Melansir dari emc.id, pemasangan ring jantung atau stent ini merupakan sebuah prosedur yang bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah koroner, yang telah menyempit ataupun tersumbat pada bagian jantung.

Prosedur ini juga biasa disebut dengan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau angioplasty koroner.

Pemasangan ring jantung ini berguna untuk mengembalikan fungsi pembuluh darah koroner, yaitu untuk mengalirkan suplai darah yang cukup ke otot jantung.

WHO mencatat sekitar 17.9 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 2019 atau mewakili 32% dari seluruh angka kematian global.

Dari angka tersebut, 85% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Fungsi Pemasangan Ring Jantung

Ring jantung terbuat dari baja tahan karat atau paduan kromium kobalt dalam bentuk tabung kecil seperti jaring kawat atau jaring.

Cincin hati juga bisa dibuat dari bahan plastik.

Ahli jantung akan menempatkan cincin secara permanen di arteri koroner yang bermasalah.

Baca Juga: Penyebab Lain Sakit Dada Sebelah Kiri, Jangan Panik Dulu Menduga Serangan Jantung

Umumnya pada cincin jantung terdapat lapisan obat yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya jaringan parut pada pembuluh darah.

Pemasangan cincin jantung dapat menjadi salah satu pilihan pengobatan untuk:

1. Pasien yang masih mengalami gangguan jantung setelah mencoba berbagai pengobatan dan mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat

2. Pasien dengan nyeri dada yang memburuk (angina)

3. Pasien yang pernah mengalami serangan jantung berat yang mengakibatkan gangguan fungsi jantung.

Prosedur Pemasangan Ring

Cincin hati berbentuk tabung kecil yang tersusun dari kawat-kawat seperti jaring dan terbuat dari logam seperti pulpen.

Umumnya, cincin jantung memiliki panjang sekitar 10-40mm dan diameter 2-4,5mm.

Ukuran cincin jantung bervariasi sesuai dengan ukuran pembuluh darah koroner, karena pemasangan cincin jantung ini merupakan pemasangan permanen yang nantinya akan dipasang di jantung dan tidak bisa dilepas lagi.

Permukaan cincin jantung juga dilapisi dengan obat khusus yang dapat membantu mencegah terjadinya sumbatan kembali.

Dokter spesialis bedah jantung dan pembuluh darah akan memasukkan tabung kecil atau kateter melalui pembuluh darah di pergelangan tangan atau paha.

Tabung kecil kemudian akan diarahkan ke arteri koroner.

Baca Juga: Inilah Penyebab dan 4 Cara Mudah Mencegah Asam Urat Usia Muda

Dokter akan memasukkan zat kontras dan menilai aliran darah di pembuluh koroner.

Jika ditemukan sumbatan yang signifikan, maka tindakan dilanjutkan dengan proses pemasangan stent.

Menjalani angioplasti dan stenting tidak berarti penyakit jantung akan hilang.

Harus melanjutkan kebiasaan gaya hidup sehat dan minum obat sesuai resep dokter.

Jika memiliki gejala yang mirip dengan yang dialami sebelum angioplasti koroner, seperti nyeri dada atau sesak napas, hubungi dokter.

Jika, mengalami nyeri dada saat istirahat atau nyeri yang tidak merespons nitrogliserin segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Pertanda Penyakit Jantung, Inilah Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri