Find Us On Social Media :

BKKBN Ungkap 5 Pilar Percepatan Penyelesaian Masalah Stunting

BKKBN memberikan 5 pilar untuk upaya penurunan angka stunting

GridHEALTH.id - BKKBN berikan upaya dalam penurunan angka stunting.

Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD).

Pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi, dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Melansir dari bkkbn.go.id, stunting terkait dengan perkembangan sel otak yang akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal.

Hal ini berarti bahwa, kemampuan kognitif anak dalam jangka panjang akan lebih rendah dan akhirnya menurunkan produktifitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Melihat faktor-faktor penentu yang mempengaruhi terjadinya stunting, maka penanganan permasalahan stunting harus dilakukan secara paripurna, komprehensif, terpadu dan bersifat multisektoral dengan mengintensifkan pendampingan terhadap keluarga yang berisiko melahirkan bayi berisiko stunting.

Pendampingan ini fokus dilakukan mulai pada periode remaja serta calon pengantin, pada masa kehamilan dan pada masa pascapersalinan, serta terus didampingi hingga anak berusia 5 tahun.

Pilar Penyelesaian Masalah Stunting

Target dan sasaran percepatan penurunan stunting dicapai melalui pelaksanaan 5 (lima) pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting.

Sebagaimana tercantum dalam Lampiran B Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

1. Pilar 1: Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintahandesa

Baca Juga: Persiapan Sebelum Kehamilan untuk Cegah Stunting Sejak Dini

2. Pilar 2: Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat

3. Pilar 3: Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemerintah desa

4. Pilar 4: Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat

5. Pilar 5: Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi

Pencegahan Stunting

Agar tidak semakin merebak masalah stunting ini, ada berbagai cara pencegahannya.

Inilah beberapa cara pencegahan stunting yang dikutip dari laman kemkes.go.id.

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar, ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.

Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

2. Beri ASI eksklusif sampai berusia 6 bulan

Ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.

Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun, dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

3. Memberikan MPASI sehat

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.

Baca Juga: Kasusnya Masih Tinggi, Ketahui Makanan dengan Protein Tinggi untuk Cegah Stunting

Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

4. Terus pantau tumbuh kembang anak

Orangtua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.

Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak.

Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

5. Menjaga kebersihan lingkungan

Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.

Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.

Harapan penurunan angka stunting tentunya jadi tujuan pemerintah untuk masyarakat.

Maka dari itu, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin saat hamil dan setelah melahirkan.

Baca Juga: Menu Tambahan Cegah Stunting di Posyandu, dan Manfaatnya untuk Anak