GridHEALTH.id - Makanan setelah kemoterapi yang baik dikonsumsi.
Kemoterapi merupakan prosedur medis menggunakan obat berbahan kimia kuat.
Biasanya prosedur ini dilakukan untuk mengobati kanker.
Selain itu, kemoterapi juga digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit lainnya.
Misalnya seperti lupus, vaskulitis, penyakit yang berkaitan dengan sumsum tulang belakang, hingga psoriasis arthritis.
Kemoterapi dapat menyebabkan dampak atau efek samping tertentu pada tubuh.
Efeknya yang mungkin termasuk mulut kering, perubahan rasa, mual dan kelelahan, bisa membuat makan terasa seperti sebuah tugas.
Namun, penting untuk makan makanan yang sehat dan seimbang selama pengobatan kanker agar tubuh berfungsi optimal.
Makanan yang rasanya ringan, enak di perut, dan padat nutrisi adalah beberapa pilihan terbaik.
Makanan yang Dianjurkan Setelah Kemoterapi
Melansir dari Healthline, ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi setelah menjalani kemoterapi.
1. Telur
Telur dapat melawan kelelahan karena pasokan protein dan lemaknya yang banyak, hampir 6 gram protein dan 4 gram lemak dalam satu telur berukuran sedang.
Baca Juga: Berapa Lama Efek Samping Kemoterapi Pertama yang Dirasakan Pasien?
Sementara lemak memberi energi pada tubuh, protein membantu mempertahankan dan membangun massa otot, yang sangat penting selama kemoterapi.
Pastikan telur dimasak dengan matang, dengan kuning telur yang kental dan putih yang mengeras, untuk mencegah keracunan makanan.
2. Alpukat
Alpukan ini sangat tinggi lemak tak jenuh tunggal yang sehat, sehingga dapat menurunkan kolesterol LDL (jahat).
Alpukat adalah pilihan yang bagus jika mengalami mulut kering, sembelit, sariawan, atau penurunan berat badan.
3. Oatmeal
Oatmeal memberikan banyak nutrisi yang dapat membantu tubuh selama kemo.
Oatmeal memiliki banyak karbohidrat, protein, dan antioksidan, serta lemak yang lebih sehat daripada kebanyakan biji-bijian.
Ini juga membantu mengatur usus karena beta glukan, sejenis serat larut yang memberi makan bakteri baik di usus.
Rasa netral oatmeal dan tekstur krim sangat menguntungkan jika mengalami efek samping kemo yang umum seperti mulut kering atau sariawan.
4. Brokoli dan Sayuran Lainnya
Sayuran silangan, termasuk kangkung, brokoli, kembang kol, dan kol, memiliki profil nutrisi yang mengesankan.
Secara khusus, brokoli menawarkan vitamin C dalam jumlah yang signifikan.
Vitamin ini sangat penting untuk sistem kekebalan.
Baca Juga: Efek Samping yang Dirasakan Pasien Kanker Setelah Kemoterapi
Terlebih lagi, mengandung sulforaphane, senyawa tanaman yang diduga meningkatkan kesehatan otak.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sulforaphane dapat berdampak positif bagi kesehatan otak dengan mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan.
5. Roti dan Biskuit
Roti tawar atau kerupuk adalah pilihan yang baik karena biasanya mudah dicerna.
Versi gandum utuh, yang memasok nutrisi tambahan, ideal untuk saat perut tidak sakit.
Biskuit asin sangat berguna untuk mengisi kembali natrium yang hilang karena diare atau muntah.
6. Ikan
Omega-3 adalah lemak penting yang harus didapatkan melalui diet.
Ikan mendukung kesehatan otak dan membanggakan sifat anti-inflamasi.
Makan banyak protein dan makanan sehat kaya lemak seperti ikan, dapat membantu menghindari penurunan berat badan yang tidak sehat selama pengobatan.
Terlebih lagi, ikan yang lebih gemuk seperti salmon dan herring adalah sumber vitamin D yang kaya, yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan kekebalan tubuh yang baik.
7. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete tidak hanya mudah dibawa kemana-mana, tetapi juga mengandung banyak protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Almond adalah sumber mangan dan tembaga yang kaya, masing-masing menyediakan 27% dan 32% dari DV, per 1 ons (28 gram).
Baca Juga: Kemoterapi Dilakukan pada Stadium Berapa? Cek Prosedur dan Biaya
Mineral ini membentuk dismutase superoksida, beberapa antioksidan paling kuat di dalam tubuh.
Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang merusak sel.
Kemoterapi dapat memicu sejumlah efek samping, termasuk mulut kering, perubahan rasa, kelelahan, sariawan, dan mual.
Ini bisa membuat makan menjadi sulit atau tidak menarik.
Mengetahui makanan apa yang harus dimakan, seperti makanan hambar untuk sariawan dan tekstur basah atau lembut untuk mulut kering, dapat membantu menyehatkan tubuh saat menjalani pengobatan kanker.
Mempraktikkan keamanan makanan juga penting untuk menurunkan risiko keracunan makanan.
Namun, jika mengalami kesulitan mengunyah atau menelan selama perawatan, bicarakan dengan dokter yang menanganinya.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Kenali Efek Samping Kemoterapi Selain Rambut Rontok