Find Us On Social Media :

4 Langkah Penanganan Stunting yang Dilakukan di Posyandu Balita

Penanganan stunting di Posyandu, dilakukan dengan memantau perkembangan anak.

GridHEALTH.id - Posyandu menjadi garda pertama dalam penanganan stunting di Indonesia.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Masalah ini butuh perhatian lebih, karena berkaitan erat dengan tumbuh kembang anak dan kondisi kesehatannya di masa depan.

Saat kecil, anak yang terindikasi stunting umumnya memiliki perawakan yang lebih pendek dibanding teman-teman seusianya.

Mereka juga mengalami ketertinggalan saat belajar, karena kemampuan motorik dan sensoriknya yang tak berkembang sesuai umur.

Padahal, gangguan tumbuh kembang ini dapat dicegah dan juga dilakukan tindakan penanganan secepat mungkin.

Penanganan Stunting di Posyandu

Salah satu fasilitas kesehatan yang mudah didatangi oleh masyarakat untuk memastikan kondisi kesehatan bayi adalah Pos Layanan Terpadu (Posyandu).

Tempat ini juga bisa menjadi pemberhentian awal dalam tahap skrining stunting pada anak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dikutip dari laman Sehat Negeriku menekankan, bahwa pemeriksaan di Posyandu merupakan bagian dari langkah menurunkan stunting.

Di Posyandu, kegiatan penanganan stunting yang dilakukan oleh para kader kesehatan antara lain:

1. Pemantauan perkembangan anak

Terdapat program yang dilakukan untuk memantau pertumbuhan anak, menimbang berat dan mengukur tinggi badan.

Baca Juga: Bantuan Pemerintah untuk Mendukung Pencegahan Stunting pada Anak

Selain itu, kader kesehatan juga melihat perkembangan anak dan memastikan kelengkapan imunisasi anak.

2. Pemberian vitamin A

Orangtua perlu tahu, bahwa pada bulan-bulan tertentu seperti Februari dan Agustus, Posyandu bertugas memberikan kapsul vitamin A kepada anak.

3. Pemberian makanan tambahan (PMT)

Penanganan stunting yang dilakukan di Posyandu selanjutnya adalah pemberian makanan tambahan, untuk melengkapi kebutuhan gizi anak.

Biasanya diberikan dengan menu yang berbeda-beda, tentu dengan nilai nutrisi yang baik dan dibuat dari bahan-bahan segar.

Ini rata-rata dilakukan dengan durasi selama satu bulan lebih, tepatnya sekitar 90 hari.

Kader Posyandu akan memberikan penyuluhan juga, supaya anak mendapatkan asupan makanan bergizi sesuai kebutuhannya saat ada di rumah.

4. Pemberian tablet tambah darah (TTD)

Program lain dalam upaya mencegah stunting yang dilakukan di Posyandu adalah memberikan tablet tambah darah.

Bila tiga hal sebelumnya dilakukan pada balita, khusus yang satu ini fokus dilakukan kepada remaja putri 1 tablet seminggu sekali.

Sedangkan pada wanita hamil, konsumsi TTD disarankan untuk diminum 1 tablet setiap hari, minimal 90 tablet selama kehamilan.

Pasalnya, anemia baik yang terjadi pada remaja putri ataupun ketika hamil, dapat memengaruhi gizi anak tidak tercukupi, sehingga risiko stunting meningkat.

Supaya tumbuh kembang anak terpantau dengan baik, orangtua perlu rutin membawa anak periksa ke Posyandu setiap bulannya. (*)

Baca Juga: Menu Tambahan Cegah Stunting di Posyandu, dan Manfaatnya untuk Anak