GridHEALTH.id - Inilah yang terjadi pada kesehatan mental anak saat kecanduan bermain ponsel.
Penggunaan handphone (HP) atau ponsel saat ini memang sangatlah berpengaruh bagi kehidupan manusia.
Mulai dari yang muda hingga lanjut usiapun menggunakan ponsel sebagai alat komunikasi.
Namun ternyata, tak hanya alat komunikasi yang disediakan oleh ponsel.
Ponsel ini juga memberikan sarana hiburan untuk penggunanya.
Sering kali, ponsel ini juga digunakan orangtua sarana hiburan bagi anak-anak.
Kendati demikian, ponsel ini juga memberikan ancaman soal kesehatan mental bagi anak.
Penelitian berjudul "Age of First Smartphone/Tablet and Mental Wellbeing Outcomes" mengungkap, kesejahteraan mental dari anak muda mengalami penurunan bahkan sebelum pandemi Covid-19 muncul.
Penelitian tersebut juga menyoroti kesehatan mental pada anak-anak usia 5–18 tahun.
Pada kasus tertentu, anak dapat mengalami kecanduan ponsel.
Maka dari itu, penting orang tua mengetahui beberapa bahaya saat anak sudah sering menggunakan ponselnya.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Mengalami Rasa Bersalah yang Berat
Dampak Kesehatan Mental Anak karena Kecanduan Main HP
Melansir dari laman kemkes.go.id, berikut ini beberapa bahaya yang bisa terjadi pada anak setelah terlalu sering main ponselnya.
Kurangnya minat belajar
Penggunaan ponsel yang berlebihan menjadikan anak malas dan kehilangan minat untuk belajar.
Mereka lebih memilih untuk bermain ponsel daripada belajar.
Anak-anak lebih suka mengandalkan ponsel dan internet, bukan dari buku maupun apa yang diajarkan oleh guru.
Ponsel juga membuat mereka kehilangan konsentrasi karena kurang tidur dan lelah.
Masalah kesehatan
Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu menggunakan ponsel tanpa memperhatikan kesehatan, kecerahan layar, jarak layar dan lama pemakaian.
Hal ini akan berpengaruh pada penglihatan dan kesehatan anak.
Menghabiskan terlalu banyak waktu di ponsel dapat menyebabkan iritasi mata dan masalah pendengaran.
Anak juga menjadi sering berbaring di rumah dan kekurangan aktivitas fisik.
Mereka cenderung menghindari kegiatan berolahraga, berpergian, bahkan menggunakan ponsel saat makan snack sehingga berat badan bertambah (obesitas).
Blue light yang dihasilkan oleh ponsel juga dapat mempengaruhi kualitas tidur hingga insomnia.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Mendapat Tekanan Pekerjaan di Kantor
Gadget membuat anak menjadi agresif, akan lebih emosional ketika mereka tidak dapat menemukan ponsel di sekitar mereka.
Isolasi sosial
Anak cenderung menghabiskan waktu untuk bermain game mengabaikan sosialisasi/tatap muka, dan lebih memilih bermain dengan dunia mereka sendiri daripada memiliki komunikasi nyata dengan keluarga atau teman.
Pada sebuah studi disebutkan bahwa, anak dikhawatirkan akan membentuk persahabatan elektronik dengan gadgetnya sehingga akan menghambat pengembangan keterampilan interpersonal.
Pada anak-anak kecandungan gadget dengan masa perkembangan verbal dan psikomotorik dapat menunjukkan tanda-tanda speed delay.
Membentuk karakter negatif anak
Pesatnya perkembangan teknologi yang tak terbatas menjadikan kita bisa mengakses berbagai konten dan situs di internet.
Tanpa pengawasan orang tua pada anak-anak, dapat memberi kesempatan anak untuk melihat hal-hal yang tidak pantas dilihat oleh seusia mereka.
Situs-situs negatif dapat memberikan dampak buruk pada pembentukan karakter anak, salah satunya yaitu penurunan nilai-nilai moral.
Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan bimbingan agar anak dapat mengakses konten dan situs yang tepat berdasarkan usia.
Arahkan penggunaan ponsel untuk kebutuhan pendidikan yang lebih efektif.
Dukung anak untuk memanfaatkan ponsel dengan baik dan bijak.
Baca Juga: Bahaya Media Sosial Pada Kesehatan Mental Remaja, Ini Penjelasannya