Find Us On Social Media :

Cegah Sebelum Terlambat, Ini 5 Hal untuk Menekan Risiko Stunting

Pencegahan stunting dapat dimulai sejak ibu hamil.

GridHEALTH.id - Upaya melindungi anak dari risiko stunting harus dilakukan sedini mungkin.

Stunting dikenal sebagai kondisi yang menyebabkan pertumbuhan anak tidak berjalan secara optimal.

Dampak stunting pada anak terbagi dua, jangka pendek dan jangka panjang.

Mengutip laman Fakultas Kedokteran UGM, dampak jangka pendek kondisi ini bagi seorang anak, menyebabkan pertumbuhannya terhambat.

Anak juga cenderung mengalami gangguan pertumbuhan otak, buruknya kemampuan kognitif dan motorik, metabolisme yang buruk, hingga tinggi badan yang tidak berkembang sesuai usianya.

Karena pertumbuhan otaknya yang terganggu, dampak jangka panjang yang dirasakan yakni membuat anak kesulitan memahami pelajaran di sekolah.

Imunitasnya juga akan terganggu dan saat memasuki usia dewasa, anak yang stunting memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit degeneratif.

Langkah Pencegahan Stunting

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengatakan, sebenarnya kondisi ini bisa dicegah agar anak terlindungi dari efek negatif yang telah disebutkan sebelumnya.

Berikut ini beberapa hal harus menjadi perhatian orangtua sebagai bentuk pencegahan stunting, yang bisa dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupannya.

1. Memerhatikan kebutuhan nutrisi ibu hamil

Pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan sejak masa kehamilan. Ibu hamil sangat disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.

Pastinya, asupan nutrisi yang dibutuhkan pun juga harus dipenuhi secara maksimal.

Baca Juga: Alergi Susu pada Bayi Bisa Menyebabkan Stunting, Ini Cara Mengatasinya

Ibu hamil direkomendasikan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan yodium.

2. Menerapkan Insiasi Menyusui Dini (IMD)

Setelah melahirkan, dokter ataupun bidan biasanya akan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Di mana anak biasanya akan dibiarkan mencari sendiri puting susu ibunya.

Hal ini penting diterapkan untuk melancarkan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif serta lama menyusui.

3. ASI eksklusif

Saat berupaya menekan risiko stunting pada anak, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan sangat penting.

Dari ASI, bayi akan mendapatkan nutrisi mikro dan makro yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhannya.

Selanjutnya, anak akan mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Berikan makanan yang sehat dan bergizi lengkap, seperti mengandung sumber protein khususnya hewani serta nutrisi esensial lainnya.

4. Melengkapi imunisasi

Imunisasi merupakan cara termudah untuk melindungi anak dari penyakit infeksi. Melengkapi imunisasi tidak hanya menguatkan antibodi anak, tapi juga membantu pencegah stunting.

Karena, penyakit infeksi terutama yang terjadi berulang dapat menempatkan anak pada risiko stunting yang lebih tinggi.

Pemerintah mengeluarkan jadwal imunisasi yang harus rutin dilakukan oleh anak. Perhatikan jadwal tersebut agar tak ada yang terlewat.

5. Gaya hidup bersih dan sehat

Upaya pencegahan stunting yang terakhir yakni dengan menerapkan gaya hidup yang bersih serta sehat.

Biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan, hanya menggunakan air yang bersih untuk minum, serta buang air besar di jamban. Dengan begitu, penyakit infeksi pun akan menjauh, begitu pula stunting. (*)

Baca Juga: Ayah dan Ibu, Kenali Penyebab Langsung Serta Tidak Langsung Stunting Pada Anak