Find Us On Social Media :

Pengaruh ADHD Terhadap Kehidupan, Bisakah Pengidapnya Sembuh?

ADHD dapat dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak.

GridHEALTH.id - Pembicaraan tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) tengah ramai diperbincangkan di media sosial.

Ini berhubungan dengan sebuah video viral di Twitter, yang menunjukkan point ov view atau sudut pandang pengidap ADHD.

Sebagai informasi, ADHD adalah gangguan neurobehavioral yang umum terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa.

Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor-faktor risiko seperti keturunan (genetik), kelaianan pada sistem saraf pusat, hingga kelahiran prematur.

Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku yang mengganggu, seperti kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.

Dampak ADHD Terhadap Kehidupan

ADHD dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari seseorang, baik itu dalam konteks pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan mental.

Berikut ini adalah beberapa cara di mana ADHD dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang:

1. Pendidikan

Anak dengan ADHD sering menghadapi kesulitan dalam fokus, mempertahankan perhatian, dan menyelesaikan tugas.

Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi, mengatur waktu, dan menyelesaikan pekerjaan rumah.

Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja akademik mereka, mengarah pada penurunan nilai, ketidakhadiran yang tinggi, dan masalah belajar.

2. Pekerjaan

Orang dewasa dengan ADHD sering menghadapi tantangan dalam mempertahankan fokus dan organisasi di tempat kerja.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan Berlarut, Ini 6 Bahaya Menyimpan Dendam Bagi Kesehatan Mental

Mereka mungkin kesulitan mengelola waktu, mengatur prioritas, dan menyelesaikan tugas-tugas yang rumit.

Ini dapat berdampak pada produktivitas dan kinerja kerja, serta menyebabkan stres dan ketegangan dalam lingkungan kerja.

3. Hubungan sosial

ADHD dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara sosial.

Anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam memahami norma sosial, mengontrol impuls, dan menjaga atensi saat berinteraksi dengan orang lain.

Hal ini dapat membuat mereka terlihat tidak sabar, mengalihkan perhatian dengan mudah, atau bertindak secara impulsif.

Akibatnya, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin dan mempertahankan hubungan interpersonal yang sehat.

4. Kesehatan mental

Seseorang dengan ADHD memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku.

Beban yang ditimbulkan oleh ADHD, seperti kesulitan dalam mempertahankan fokus dan kehilangan perhatian, dapat menyebabkan stres dan frustrasi yang berkelanjutan.

Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental secara keseluruhan.

5. Kemandirian

ADHD dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri, menjaga kedisiplinan, dan mengatur kehidupan sehari-hari.

Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal, melakukan tugas-tugas rumah tangga, atau mengatur keuangan pribadi. Ini dapat berdampak pada kemandirian dan kepercayaan diri mereka.

Baca Juga: Sering Sedih dan Melamun, 8 Tanda Depresi yang Jarang Disadari

Bisakah ADHD Sembuh?

ADHD adalah kondisi yang berlangsung seumur hidup, sehingga tidak ada obat yang dapat menyembuhkan ADHD secara permanen.

Namun, dengan pengelolaan yang tepat, individu dengan ADHD dapat mengelola simptomatiknya dengan baik dan mengalami perbaikan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengobatan dan terapi perilaku dapat membantu mengurangi gejala ADHD, meningkatkan fokus dan perhatian, serta mengelola impulsivitas.

Obat-obatan stimulan, seperti metilfenidat atau amfetamin, sering digunakan untuk mengelola gejala ADHD.

Terapi perilaku, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi perilaku anak, dapat memberikan strategi dan keterampilan yang efektif dalam menghadapi tantangan ADHD.

Selain itu, beberapa perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengelola penyakit ini.

Ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, mendapatkan tidur yang cukup, dan menciptakan lingkungan yang terorganisir dan terstruktur.

Penting untuk diingat bahwa pengelolaan ADHD adalah proses individu yang unik.

Beberapa strategi mungkin lebih efektif daripada yang lain, dan kombinasi pendekatan yang berbeda dapat diperlukan.

Meskipun ADHD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, banyak orang dengan ADHD mampu mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.

Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk merencanakan langkah-langkah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan situasi individu. (*)

Baca Juga: 6 Pilihan Makanan untuk Meredakan Kecemasan, Salah Satunya Telur