Find Us On Social Media :

Cegah Stunting dengan Memberikan ASI Eksklusif pada Anak, Penting Dilakukan

ASI eksklusif mengandung zat gizi yang penting bagi kesehatan bayi.

GridHEALTH.id - Mencegah stunting dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan air susu ibu (ASI).

Stunting merupakan masalah kesehatan yang sampai saat ini masih belum bisa dituntaskan di Indonesia.

Sekitar 1 dari 5 orang anak di Indonesia mengalami stunting, menurut hasil Survei Status Gizi (SSGI) 2022.

Ini tentu tak boleh dibiarkan berlarut, karena dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM) ke depannya.

Cegah Stunting dengan ASI

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menghindari anak dari kondisi ini adalah dengan memberikan ASI eksklusif, sejak usia 0-6 bulan.

ASI merupakan sumber nutrisi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi di awal kehidupannya.

Melansir Indonesia Baik, dalam ASI terdapat kandungan zat gizi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, hingga mineral.

Zat gizi esensial tersebut dapat secara optimal diserap oleh sistem pencernaan bayi, tanpa mengganggu fungsi ginjalnya yang masih sangat lemah.

ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan atau disebut kolostrum, juga tak kalah penting bagi kesehatan.

Baru saat usianya sudah masuk 6 bulan, orangtua dapat memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Meski sudah mulai makan, pemberian ASI juga tetap harus dilakukan hingga usia anak menginjak 2 tahun.

Pengaruh pemberian ASI dalam cegah stunting terus dipelajari. Mengutip Kompas (19/4/2023), salah satu penelitian yang mempelajari kaitan kedua hal tersebut diterbitkan dalam jurnal Annals of Global Health pada November 2020.

Baca Juga: Anak Bertubuh Kurus Tapi Sehat, Apakah Bisa Disebut Stunting?

Ditemukan bahwa salah satu faktor yang dapat membantu cegah stunting yakni terbentuknya kekebalan tubuh yang baik pada anak yang diberikan ASI.

"ASI dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak yang belum matang, mengurangi episode diare, dan penyakit menular lainnya, hingga mengurangi paparan cairan atau makanan pelengkap yang berbahaya," tuls para periset.

Cara Meningkatan Produksi ASI

Bagi ibu yang produksi ASI-nya tidak terlalu banyak, jangan khawatir tidak bisa memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak dan membuatnya berisiko stunting.

Karena, ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar produksi ASI lebih lancar, dilansir dari laman Parents.

1. Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, gandum utuh, hingga makanan yang mengandung omega-3.

2. Perbanyak minum air. Jika dehidrasi, tubuh tidak akan bisa menghasilkan ASI dengan baik.

Orang dewasa biasanya minum 8 gelas sehari. Nah, untuk ibu yang sedang menyusui, dianjurkan tambah setidaknya 4 gelas lagi.

3. Istirahat yang cukup, untuk mendukung pemulihan dari hamil dan melahirkan serta membantu tubuh memproduksi lebih banyak ASI.

4. Mengelola stres dengan baik juga merupakan kunci untuk meningkatkan produksi ASI. Ibu bisa melakukan latihan pernapasn, yoga, olahraga ringan, atau curhat dengan teman.

5. Menyusui sifatnya supply and demand, yang artinya semakin sering dan lama bayi menyusu, maka semakin banyak ASI yang dihasilkan.

Cegah stunting dapat dilakukan dengan melengkapi kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan ASI eksklusif. Bila kondisi air susu "seret", ibu bisa melakukan cara-cara di atas untuk mengatasinya. (*)

Baca Juga: Alergi Susu pada Bayi Bisa Menyebabkan Stunting, Ini Cara Mengatasinya