1. Infeksi virus
Virus seperti virus influenza (flu), virus respiratori sincitial (VRS), dan adenovirus dapat menyebabkan pneumonia pada anak.
Infeksi virus ini bisa menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan pada paru-paru.
2. Infeksi bakteri
Bakteri seperti Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus adalah penyebab umum pneumonia bakteri pada anak.
Bakteri-bakteri ini dapat menginfeksi paru-paru dan menyebabkan peradangan.
3. Infeksi jamur
Jamur seperti Pneumocystis jirovecii adalah penyebab pneumonia jamur yang sering terjadi pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama pada mereka dengan infeksi HIV.
4. Aspirasi benda asing
Anak-anak cenderung cedera saat bermain atau menjalani kegiatan sehari-hari yang dapat menyebabkan aspirasi benda asing, seperti makanan atau mainan ke saluran pernapasan.
Jika benda asing tersebut terperangkap di paru-paru, dapat menyebabkan peradangan dan infeksi, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan pneumonia.
5. Faktor risiko lainnya
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan pneumonia, termasuk kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, akibat penyakit atau kondisi medis tertentu), paparan asap rokok, polusi udara, atau riwayat pneumonia sebelumnya.
Penting untuk diingat bahwa penyebab pneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada faktor usia, geografi, dan faktor risiko individu.
Gejala pneumonia pada anak bisa bervariasi tergantung pada usia dan penyebab infeksi.
Beberapa gejala yang umum meliputi batuk, demam, napas cepat atau pendek, napas berbunyi atau mengi, nyeri dada, kelelahan, dan nafsu makan yang berkurang.