Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Lengah Pengawasan, Pneumonia Bisa Terjadi pada Anak

Pentingnya orangtua mengenal pneumonia pada anak

GridHEALTH.id - Inilah yang terjadi saat pneumonia dialami oleh anak.

Mengingat kondisi udara saat ini semakin buruk.

Tentu saja hal itu membuat sebagian orang lebih waspada soal menjaga saluran pernapasan.

Kendati demikian, tak menutup kemungkinan jika anak-anak juga perlu menjaga saluran pernapasannya.

Terlebih, orang tua juga perlu mewaspadai akan hal tersebut.

Masalah saluran pernapasan juga bukan hanya dialami oleh orang dewasa, melainkan juga dengan anak-anak.

Salah satu masalah pernapasan yang kerap dialami adalah pneumonia.

Pneumonia pada Anak

Pneumonia pada anak adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah, seperti paru-paru.

Ini adalah kondisi yang serius dan bisa menyebabkan gejala yang mengganggu, serta komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak diobati dengan tepat.

Pneumonia pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Penyebab Pneumonia pada Anak

Beberapa penyebab umum pneumonia pada anak meliputi.

Baca Juga: Tangan Sering Berkeringat, Benarkah Tanda Penyakit Paru Basah?

1. Infeksi virus

Virus seperti virus influenza (flu), virus respiratori sincitial (VRS), dan adenovirus dapat menyebabkan pneumonia pada anak.

Infeksi virus ini bisa menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan pada paru-paru.

2. Infeksi bakteri

Bakteri seperti Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus adalah penyebab umum pneumonia bakteri pada anak.

Bakteri-bakteri ini dapat menginfeksi paru-paru dan menyebabkan peradangan.

3. Infeksi jamur

Jamur seperti Pneumocystis jirovecii adalah penyebab pneumonia jamur yang sering terjadi pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama pada mereka dengan infeksi HIV.

4. Aspirasi benda asing

Anak-anak cenderung cedera saat bermain atau menjalani kegiatan sehari-hari yang dapat menyebabkan aspirasi benda asing, seperti makanan atau mainan ke saluran pernapasan.

Jika benda asing tersebut terperangkap di paru-paru, dapat menyebabkan peradangan dan infeksi, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan pneumonia.

5. Faktor risiko lainnya

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan pneumonia, termasuk kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, akibat penyakit atau kondisi medis tertentu), paparan asap rokok, polusi udara, atau riwayat pneumonia sebelumnya.

Penting untuk diingat bahwa penyebab pneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada faktor usia, geografi, dan faktor risiko individu.

Gejala pneumonia pada anak bisa bervariasi tergantung pada usia dan penyebab infeksi.

Beberapa gejala yang umum meliputi batuk, demam, napas cepat atau pendek, napas berbunyi atau mengi, nyeri dada, kelelahan, dan nafsu makan yang berkurang.

Baca Juga: Pelajaran Penting untuk Orangtua, Zaskia Adya Mecca Sempat Panik Saat Tahu Saturasi Sang Buah Hati Menurun, Inilah Manfaat Lakukan Vaksin PCV untuk Anak

Bayi yang menderita pneumonia mungkin juga menunjukkan gejala seperti kesulitan makan, muntah, atau penurunan kesadaran.

Pengobatan pneumonia pada anak melibatkan pemberian antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri.

Jika penyebabnya adalah virus, maka pengobatan akan difokuskan pada meredakan gejala dan memberikan dukungan pernapasan, seperti menggunakan humidifier atau memberikan obat pereda demam.

Penting untuk memberikan anak istirahat yang cukup, cukup cairan, dan makanan bergizi untuk membantu proses penyembuhan.

Baca Juga: Putra Zaskia Adya Mecca Sampai Harus Dirawat, Kenali 6 Fakta Pneumonia Pada Anak yang Tak Banyak Tahu