Find Us On Social Media :

Bisakah Penyembuhan Stunting Dilakukan Saat Anak Sudah Besar?

Penyembuhan stunting bila dilakukan saat besar, efeknya akan lebih sulit didapatkan.

GridHEALTH.id - Stunting yang terjadi pada seorang anak mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangannya terganggu.

Kondisi ini diakibatkan oleh kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama anak, yang berlangsung sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Lantaran pertumbuhan dan perkembangannya yang terganggu, anak stunting kerap kali mempunyai tinggi badan yang cenderung pendek.

Selain itu, anak-anak ini juga lebih mudah sakit, tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah, hingga berisiko mengidap penyakit kronis.

Menyadari efek yang ditimbulkan, upaya pencegahan stunting terus digiatkan.

Akan tetapi, bagaimana kalau stunting pada anak terlambat diketahui dan baru terdeteksi saat usianya sudah besar?

Penyembuhan Stunting Saat Besar

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, stunting pada anak bila diketahui sebelum usia 2 tahun, masih dapat diperbaiki.

Akan tetapi, bila kondisinya baru diketahui setelah usianya 2 tahun atau lebih, maka hal tersebut sulit dilakukan.

Perawatan berupa perbaikan gizi yang dilakukan pun umumnya berfokus untuk menaikan berat badannya.

Namun efek seperti pengaruhnya terhadap tinggi badan, sulit untuk dikejar, terutama bila terlalu pendek.

Perlu diketahui juga, kalau stunting pada anak bersifat irreversible yang artinya tidak bisa diperbaiki setelah usianya menginjak 2 tahun.

Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Ikan Kembung dalam Pemenuhan Gizi Anak untuk Mencegah Stunting

Jika ditemukan anak mengalami penurunan berat badan (weight faltering), penanganan medis perlu segera dilakukan untuk mencarì tahu penyebab dan solusinya.

Perbaikan Gizi Anak Stunting

Untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhannya, orangtua dapat memperbaiki kualitas gizi anak dengan cara berikut.

1. Memastikan asupan gizi seimbang

Kebutuhan nutrisi anak stunting perlu selalu diperhatikan. Dalam sekali makan, idealnya anak mengonsumsi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Protein hewani lebih disarankan, misalnya bisa memberikan anak daging atau telur ayam.

Pola makan gizi seimbang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tapi juga dapat memperkuat imunitasnya sehingga tidak mudah sakit.

2. Istirahat yang cukup

Agar nutrisi dari makanan yang dikonsumsi dapat terserap dengan baik oleh tubuh, waktu istirahat anak juga harus diperhatikan.

Kecukupan tidur terutama saat malam hari, juga dapat mendorong hormon pertumbuhan.

3. Mengajak anak ke posyandu

Meski bagi sebagian orang dianggap ketinggalan zaman, tapi anak stunting perlu menjalani pemeriksaan rutin dan salah satunya bisa didapatkan di posyandu.

Dari hasil pemeriksaan rutin, akan diketahui gambaran keberhasilan dalam mengejar pertumbuhan yang dilakukan.

Optimalisasi pemberian asupan makan bergizi sangat penting dalam mencegah stunting pada anak.

Apabila anak terindikasi mengalami kondisi ini, upaya penyembuhan stunting perlu segera dilakukan. (*)

Baca Juga: Cara Mencegah Stunting Sejak dalam Kandungan, Ini yang Bisa Dilakukan