GridHEALTH.id - Kasus antraks di Gunungkidul yang terjadi beberapa waktu ini, membuat geger masyarakat.
Membicarakan tentang penyakit ini, umumnya orang mengetahui antraks dialami oleh hewan ternak seperti sapi.
Namun nyatanya, manusia pun juga bisa tertular. Seperti yang terjadi pada sejumlah warga di Gunungkidul, Yogyakarta.
Kasus Antraks pada Manusia
Diketahui, ini bukan kasus antraks di Gunungkidul yang pertama. Mengutip Kompas TV (7/7/2023), kasus penyakit ini pertama kali ditemukan pada Mei 2019 di Kecematan Karangmojo.
Kemudian, menyebar ke Kecamatan lain yakni Pojong, pada Desember 2019 dan Januari 2020.
Pada 2022 lalu, kasus antraks juga tercatat terjadi di Kecematan Gedang Sari dan yang terbaru, pada Mei-Juni 2023 ini di Kecamatan Semanu.
Untuk kasus antraks terbaru di Gunungkidul, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, ini sudah bisa masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pasalnya, selain ada sekitar 85 orang yang dinyatakan positif antraks, terjadi pula kematian akibat penyakit ini.
Meski begitu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Prambudi menjelaskan, penentuan KLB sepenuhnya merupakan wewenang pemerintah daerah (Pemda).
Lebih lanjut, Imran mengatakan bahwa sejauh ini ada tiga kasus kematian yang dikaitkan dengan penyakit ini.
Akan tetapi, hanya satu orang yang dinyatakan suspek antraks berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
Baca Juga: Puluhan Warga Terjangkit Antraks di Gunungkidul, Kenali 8 Gejalanya