Find Us On Social Media :

Kenali Gejala Stroke Ringan, Sempat Dialami Jane Birkin Sebelum Meninggal

Jane Birkin meninggal dunia pada usia 76 tahun.

GridHEALTH.id - Aktris sekaligus penyanyi yang menjadi inspirasi dari tas mewah Hermes Birkin, Jane Birkin, meninggal dunia.

Ia meninggal pada usia 76 tahun dan kepergiannya, dikonfirmasi oleh Kementerian Kebudayaan Prancis.

Jane Birkin lahir di Inggris pada 1946 dan kemudian pindah ke Prancis saat dirinya berusia 20 tahun.

Ia kemudian menjadi aktris terkenal di Prancis dan membintangi lebih dari 70 film, serta bekerja sama dengan beberapa sutradara paling terkenal di sana.

Mengutip CNN, meskipun ia sudah mempunyai nama sebagai seorang aktor, penyanyi, dan model selama bertahun-tahun. 

Jane Birkin semakin terkenal hingga saat ini, setelah dirinya menjadi inspirasi lahirnya tas Hermes Birkin.

Penyebab pasti kematiannya masih belum diketahui. Akan tetapi, diketahui ia sempat mengalami beberapa masalah kesehatan hingga harus membatalkan konsernya.

Salah satu masalah kesehatan yang dialami adalah stroke ringan pada 2021, menurut NPR.

Gejala Stroke Ringan

Stroke ringan sering disebut juga sebagai serangan iskemik transien (TIA). Ini menyebabkan penyumbatan pada aliran darah ke bagian otak, sumsum tulang belakang atau lapisan tipis jaringan di bagian belakang mata alias retina.

Melansir Mayo Clinic, penyumbatan yang terjadi sifatnya singkat dan umumnya tidak menyebabkan kerusakan sel otak atau cacat permanen. Kondisi tersebut tentunya berbeda dengan serangan stroke biasa. 

Kendati demikian, stroke ringan juga tidak boleh diabaikan karena ini bisa menjadi tanda awal seseorang berpotensi mengalami stroke.

Baca Juga: Rutin Pijat Titik Ini, Bantu Turunkan Risiko dan Gejala Stroke

Sekitar 1 dari 3 orang yang pernah mengalami TIA, pada akhirnya juga terkena serangan stroke biasa. Risikonya juga sangat tinggi dalam kurun waktu 48 jam stroke ringan.

Sehingga, gejala stroke ringan yang sempat dialami oleh Jane Birkin, tetap perlu diwaspadai. Adapun tanda-tandanya adalah berikut:

• Mati rasa atau kelemahan otot, biasanya pada satu sisi tubuh

• Kesulitan berbicara atau memahami ucapan

• Pusing atau kehilangan keseimbangan

• Penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu maupun kedua mata

Melansir HealthOne, meskipun mengalami stroke yang sifatnya ringan, penderita tetap perlu segera dibawa ke rumah sakit.

Seperti yang disebutkan sebelumya, setelah terjadi kondisi ini, risiko serangan stroke di kemudian hari lebih besar.

Karena hal itu, maka evaluasi lebih lanjut oleh dokter tetap diperlukan.

Untuk menurunkan risikonya, program rehabilitasi jantung yang meliputi edukasi mungkin diperlukan.

Dalam program tersebut biasanya juga akan dilakukan rancangan pola makan, olahraga, hingga perawatan mental. (*)

Baca Juga: 8 Jenis Makanan Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Stroke, Waspadai!