Find Us On Social Media :

Kenali Tanda Penyakit Jantung Bawaan, Berisiko Ganggu Tumbuh Kembang Anak

Deteksi dini yang cepat dapat mengurangi risiko stunting pada anak pengidap PBJ.

GridHEALTH.id - Kelainan pada kesehatan anak menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko stunting.

Misalnya saja, anak-anak yang sejak lahir sudah terdiagnosis mengidap penyakit jantung bawaan (PBJ).

Penyakit jantung bawaan sendiri adalah kelainan pada jantung yang sudah terjadi pada anak sejak dilahirkan.

Dokter spesialis jantung dr. Sisca Natalia Siagian, SpJP(K) menjelaskan, ada dua kategori faktor risiko penyakit jantung bawaan yang dipengaruhi selama kehamilan, yakni yang bisa dimodifaksi dan tidak.

Faktor yang bisa dimodifikasi di antaranya kekurangan asupan nutrisi, merokok, obesitas dan diabetes, hingga paparan polusi udara.

Sedangkan yang tidak bisa dimodifikasi yakni efek penggunaan obat tertentu, penyakit infeksi, gangguan reumatologi, gangguan metabolik, hingga ras serta genetik.

Tanda Penyakit Jantung Bawaan Dialami Anak

"Gejalanya bisa bervariasi. (PBJ) yang biru mungkin ibu-ibu akan lebih aware, yang tidak biru itu bisa tanpa gejala," kata dokter Sisca dalam konferensi pers Pengabdian Dokter Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia untuk Morotai di RS Harapan Kita, Senin (17/7/2023).

Selain kulit yang kebiruan, anak yang mengidap kondisi ini biasanya memiliki tanda-tanda berikut:

* Napas cepat

* Berat dan tinggi badan sulit naik

* Menyusu terputus

* Keringat berlebihan

Baca Juga: Kenali Manfaat Tidur Siang, Ternyata Bisa Menjaga Kesehatan Jantung

* Demam dan batuk pilek berulang

* Berjongkok tiba-tiba saat beraktivitas

Risiko Stunting pada Anak Pengidap PBJ

Stunting sendiri memiliki definisi tinggi badan anak yang berada di bawah -2 standar defiasi yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dokter yang tergabung dalam Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) ini menjelaskan, terganggunya tumbuh kembang anak PBJ berkaitan dengan gejala dan pengobatan yang dijalani.

"Anak dengan PBJ yang berat, dengan keluhan berat seperti sesak napas, kadang enggak gampang untuk makan. Memasukkan makanan ke mulut butuh usaha yang lebih, ketertarikan terhadap makanan kadang tidak terlalu bagus," ujarnya.

Dengan kondisi seperti itu, asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya pun kurang tercukupi.

Begitu pula dengan perawatan yang dijalani. Tindakan pembedahan yang mungkin bisa dilakukan berulang kali, sangat mungkin memengaruhi asupannya.

"Jadi pasien dengan penyakit jantung bawaan, dengan malnutrisi yang kronis jadi ini yang bisa mengakibatkan stunting," jelasnya.

Dengan deteksi dini PBJ, maka risiko stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak dapat dicegah.

Evaluasi serta pencegahan stunting yang berkaitan dengan penyakit jantung bawaan merupakan bagian dari kegiatan pengabdian dokter dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Departemen Kardiologi Vaskular Fakultas Kedokteran UI, hingga Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai.

Selain itu, juga akan dilakukan pelatihan dan peningkatan kompetensi secara gratis bagi tenaga medis, seperti Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), Bantuan Hidup Dasar (BHD), pelatihan EKG dan kegawatan kardiovaksular. Diharapkan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat di Kabupaten Morotai. (*)

Baca Juga: Waspadai 5 Tanda Serangan Jantung akan Muncul dan Cara Mencegahnya