2. Suntikan
Penggunaan suntikan yang bersamaan pada pemakai narkoba, meningkatkan risiko terinfeksi. Diperkirakan sebanyak 16% kasus hepatitis B terjadi karena hal ini.
3. Ibu ke anak
Di negara-negara dengan tingkat hepatitis B yang tinggi, penularan dari ibu ke bayi atau penularan perinatal, merupakan penyebab utama infeksi baru.
Bayi yang tertular penyakit ini dari sang ibu, memiliki peluang lebih besar terkena infeksi kronis daripada orang yang terinfeksi di masa dewasa.
Namun, jika perawatan medis yang tepat dilakukan, pencegahan efektif seperti vaksin hepatitis B dan globulin imun hepatitis B dilakukan, ini dapat menggagalkan sebagian besar infeksi pada masa kanak-kanak.
4. Benda-benda di rumah
Tinggal bersama dengan penyandang hepatitis B kronis, meningkatkan risiko terinfeksi.
Beberapa dari risiko ini disebabkan oleh penggunaan bersama barang-barang rumah tangga tertentu.
Perlu diketahui, benda yang mengandung darah dan cairan tubuh peyandangnya, berpotensi menyebarkan virus ini.
Pasalnya, virus dapat hidup di luar tubuh untuk jangka waktu tertentu, barang-barang tertentu mungkin saja menjadi sarana penularan.
Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit ini, salah satu cara yang tepat dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi.
Vaksinasi 95% efektif memberikan perlindungan jangka waktu lama untuk melawan infeksi hepatitis B.
Melakukan hubungan seksual secara aman, juga menjadi cara lain yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit ini. (*)
Baca Juga: Harga Terbaru Binahong Obat Cina, Manfaatnya untuk Detok, Anti kanker, Hepatitis, juga Penuaan