GridHEALTH.id - Kolesterol merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, tapi membutuhkan perhatian lebih karena dapat berakibat fatal.
Kolesterol adalah zat mirip lemak yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan bisa didapatkan juga dari makanan.
Kehadirannya di dalam tubuh sebenarnya bermanfaat, yakni membangun diding di dalam sel dalam tubuh, serta memproduksi hormon seks, vitamin D, dan menjalankan fungsi saraf hingga otak.
Tapi, ini juga bisa jadi berbahaya dan mengancam nyawa jika jumlahnya berlebih di dalam darah. Potensi stroke dan serangan jantung meningkat karena hal ini.
Untuk mengembalikan kadar kolesterol ke ambang batas yang aman, biasanya seseorang akan mengonsumsi obat kolesterol.
Efek Samping Konsumsi Obat Kolesterol
Seperti jenis obat yang lain, obat kolesterol juga memberikan efek samping pada beberapa orang. Dari WebMD, efek samping dari obat kolesterol yang umum terjadi di antaranya:
1. Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
2. Perut kram
3. Nyeri otot, kelemahan
4. Mual dan muntah
5. Ruam atau kulit kemerahan
Baca Juga: Cegah Kolesterol Sejak Dini dengan Lakukan Aktivitas Ringan Ini
Meminimalisir Efek Samping Obat Kolesterol
Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam manajemen kolesterol dan untuk menghindari efek samping dari penggunaan obat, yakni dengan melakukan tes DNA.
Tes DNA yang selama ini diketahui masyarakat luas adalah untuk mengetahui garis keturunan. Tapi ternyata, metode ini juga dapat dilakukan untuk pengobatan lebih lanjut.
"Kita melihat dan menganalisa DNA. Dari hasil analisa tersebut, (diketahui) seharusnya makan obat apa dan dosisnya seberapa," kata Head of Marketing NalaGenetics Liviani Cinthyana kepada GridHEALTH, Kamis (20/7/2023).
Lebih lanjut Liv menjelaskan, hal ini diperlukan karena reaksi dan penyerapan tubuh masing-masing orang terhadap obat yang dikonsumsi berbeda-beda.
Dengan tes ini, pengobatan yang dilakukan akan lebih personal, efektif, hingga mengurangi risiko efek samping secara signifikan.
Tak perlu menunggu sakit, pemeriksaan ini dapat dilakukan sebelum adanya diganosis kolesterol tinggi, menjadi langkah preventif.
"Kita sarankan, belum sakit pun tes dulu, supaya tahu dari profil DNA tahu obat-obatan yang harus dimakan saat ada penyakit dan dosisnya sekian sekian. Sebaiknya secara preventif, dibandingkan reaktif," jelasnya.
Tes DNA untuk pengobatan kolesterol ini termasuk tes DNA obat-obatan yang dilakukan oleh NalaGenetics. Pengetesan dapat dilakukan dengan mudah, karena nantinya kita akan dikirimkan test kit untuk pengambilan sampel yang bisa digunkaan sendiri di rumah.
"Peraturannya sebelum swab saliva, enggak boleh makan dulu selama 30 menit. Jadi puasa selama 30 menit, baru swab saliva. Prosesnya enggak sampai 5 menit," ujar Liviani.
Swab saliva dilakukan dengan mengambil sampel di bagian dalam mulut seperti inner cheek (sisi dalam pipi). Nantinya, sampel tersebut akan diperiksa di labpratorium dan hasilnya keluar dalam 1-2 minggu.
Sebelum dan sesudah dilakukannya tes, kita dapat melakukan konsultasi dengan dokter untuk penjelasan lebih lanjut. Selain tes DNA obat-obatan, NalaGenetics juga menyediakan tes DNA untuk nutrisi yang sudah bisa dilakukan oleh masyarakat. (*)
Baca Juga: Kolesterol Tinggi Berbahaya, Ini Cara Tepat Diagnosis dan Mengelolanya