GridHEALTH.id - Telur adalah makanan bergizi yang mudah untuk ditemukan. Selain sebagai sumber protein hewani, terdapat juga berbagai jenis vitamin dan mineral untuk tubuh.
Vitamin dan mineral yang terkandung yakni vitamin D, vitamin B2, vitamin E, vitamin A, folat, hingga zat besi.
Australian Egg menyebutkan, telur juga mengandung asam lemak omega-3 dan antioksidan.
Meskipun jadi sumber nutrisi yang lengkap, tak sedikit orang yang ragu untuk mengonsumsi makanan ini.
Salah satu yang memicunya adalah beredarnya mitos telur penyebeb kolesterol.
Makan Telur Sebabkan Kolesterol Tinggi?
Melansir Medical News Today, sejumlah penelitian yang ada menunjukkan konsumsi makanan yang mempunyai kandungan kolesterol, seperti tielur, tidak berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Telur terutama bagian kuningnya, memang memiliki tingkat kolesterol yang tinggi.
Akan tetapi beberapa studi telah menunjukkan, makan telur tidak secara signifikan memengaruhi kadar kolesterol pada kebanyakan orang.
Kondisi yang terjadi justru sebaliknya, di mana sejumlah penelitian menemukan makan telur setiap hari tidka meningkatkan kadar kolesterol (LDL) jahat dan malah meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Ini artinya, perbandingan antara kolesterol total terhadap kolesterol baik dalam darah tetap stabil.
Bisa disimpulkan, bahwa kebiasaan makan telur bukan merupakan penyebab utama melonjaknya kadar kolesterol.
Baca Juga: Beragam Minuman Berasal Madu Bisa Bantu Atasi Kolesterol Jahat
Berapa Banyak Batas Aman Makan Telur?
Terkait hal tersebut, jawabannya bisa berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Melansir laman Heart Foundation, hasil temuan studi 'Eggs and the heart' yang dilakukan oleh Heart Foundation, orang Selandia Baru yang beriisko tinggi terkena penyakit jantung dapat makan hingga 6 butir per minggu.
Jumlah tersebut dianggap aman dan tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko penyakit jantung.
Sementara bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan yang baik, telur dapat dimasukkan sebagai bagian dari pola makan yang menyehatkan jantung.
Pada orang-orang dengan riwayat kolesterol tinggi, meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada kaitannya kebiasaan ini dengan peningkatan kadar koelsterol.
Sebaiknya, konsumsi telur tetap dilakukan sesuai rekomendasi yang sudah ada sejak lama, yakni tiga butir per minggu.
Daripada membatasi asupan telur, ada baiknya saat mengonsumsi protein hewani ini juga dibarengi pola makan sehat.
Misalnya perbanyak asupan sayuran yang memang dikenal baik untuk kolesterol, contohnya bayam, sawi, timun, dan okra.
Selain itu, kurangi menyantap makanan produk olahan dan mengandung lemak jenuh.
Mitos telur penyebab kolesterol tidak benar dan makanan sehat ini masih aman dikonsumsi selama sesuai batas wajar.
Biasakan untuk menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat, agar kondisi kesehatan tetap stabil. (*)
Baca Juga: Khasiat Jus Wortel Sebagai Obat Penurun Kolesterol Tinggi, Seberapa Efektif?