GridHEALTH.id - Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) dan dapat menyebabkan peradangan pada hati.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, dan dalam beberapa kasus dapat menjadi kronis, berpotensi menyebabkan kerusakan hati jangka panjang, seperti sirosis atau kanker hati.
Banyak informasi yang beredar mengenai cara penularan hepatitis B, dan salah satunya adalah melalui air liur.
Dalam artikel ini, kita akan membedah mitos dan mencari tahu apakah hepatitis B benar-benar dapat menular lewat air liur.
Penularan Hepatitis B
Hepatitis B dapat menular melalui darah, cairan tubuh lainnya, dan hubungan seksual.
Penularan utama hepatitis B adalah melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Beberapa cara penularan yang umum adalah:
1. Melalui darah: Paling sering terjadi melalui jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah yang tidak aman, atau alat tato atau piercing yang tidak steril.
2. Hubungan seksual: Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, terutama jika tidak menggunakan kondom.
3. Ibu ke anak: Infeksi dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama persalinan atau melalui ASI.
Baca Juga: Hari Hepatitis Sedunia, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C
4. Penggunaan bersama alat kebersihan pribadi: Menggunakan bersama sikat gigi, pisau cukur, atau alat cukur lainnya dengan orang yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan.
Air Liur dan Penularan Hepatitis B
Mitos yang menyebutkan bahwa hepatitis B dapat menular lewat air liur telah lama beredar di masyarakat.
Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa risiko penularan hepatitis B melalui air liur sangat rendah atau bahkan tidak signifikan.
Air liur memang mengandung virus hepatitis B pada orang yang terinfeksi, tetapi konsentrasi virus tersebut umumnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan darah atau cairan tubuh lainnya yang berisiko tinggi menularkan virus.
Selain itu, air liur biasanya tidak mencampur dengan darah atau luka terbuka pada orang sehat, yang menjadi jalur utama penularan hepatitis B.
Meskipun demikian, dalam beberapa kondisi tertentu, penularan melalui air liur masih mungkin terjadi.
Misalnya, jika ada luka terbuka atau iritasi pada mulut seseorang dan terjadi kontak langsung dengan air liur dari orang yang terinfeksi, meskipun risiko penularannya tetap sangat rendah.
Berdasarkan penelitian ilmiah, dapat disimpulkan bahwa risiko penularan hepatitis B melalui air liur sangat rendah atau bahkan tidak signifikan.
Penularan utama hepatitis B adalah melalui darah, cairan tubuh lainnya, dan hubungan seksual.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan menghindari faktor risiko utama penularan, seperti berbagi jarum suntik, alat tato, atau piercing yang tidak steril, serta melakukan hubungan seksual yang aman.
Baca Juga: Hari Hepatitis Sedunia, Cari Tahu Bagaimana Cara Hepatitis B Menular