Find Us On Social Media :

Benarkah Lingkungan yang Tidak Higenis Menyebabkan Anak Stunting?

Kondisi lingkungan memicu stunting karena menyebabkan infeksi berulang.

GridHEALTH.id - Stunting atau gagal tumbuh tidak hanya terjadi akibat kekurangan gizi kronis.

Kondisi lingkungan yang tidak higenis pun, ternyata juga dapat memicu anak mengalaminya.

Hal tersebut bahkan menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, mempunyai pengaruh sebesar 70 persen.

Mengapa kondisi lingkungan memicu stunting? Simak penjelasannya berikut ini!

Lingkungan dan Risiko Stunting

Mengutip laman Litbang Kemkes, pada 2022 di lapangan diketahui masih ada 1 dari 5 rumah tangga di Indonesia yang buang air besar (BAB) di ruangan terbuka.

Selain itu, 1 dari 3 rumah tangga juga masih belum mempunyai akses air minum bersih.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan anak rentan mengalami infeksi pada saluran pencernaannya, seperti diare.

"Lingkungan kotor, mudah terjadi diare, makanan di lantai jatuh langsung banyak lalatnya. Kadang ada sarana jamban tidak sehat, jadi ada jamban tidak tertutup dan berkontak dengan lalat," ujar Hasto dikutip dari Tribunnews (30/10/2021).

Lalat yang ada di lingkungan tidak higenis tersebut membawa bakteri E-coli, yang dapat mencemari air yang dikonsumsi.

Saat mengonsumsi air yang tercemar, pada akhirnya anak jadi rentan jatuh sakit.

Jika anak sering sakit karena pengaruh lingkungan yang tidak higenis, tubuh jadi membutuhkan energi lebih banyak untuk melawan penyakitnya.

Baca Juga: Masih Banyak yang Tidak Sadar, Begini Pentingnya Menyusui untuk Cegah Stunting

Apabila kebutuhannya tersebut tidak diimbangi dengan asupan gizi yang cukup, anak akan mengalami kekurangan gizi.

Pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi tidak optimal, yang pada akhirnya menyebabkan stunting.

Praktik Menjaga Kebersihan Lingkungan

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan mengurangi kemungkinan kuman berkembang baik, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perlu diterapkan.

Dalam keseharian, biasakan untuk melakukan beberapa hal berikut ini, dilansir dari Indonesia Baik.

1. Mencuci tangan menggunakan sabun

2. Melakukan pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga

3. Tidak buang air besar sembarangan

4. Mengelola sampah rumah tangga

5. Mengelola limbah cair rumah tangga

Usahakan untuk menerapkan gaya hidup di atas untuk melindungi anak dari risiko stunting.

Karena dengan PHBS, anak akan terlindungi dari penyakit infeksi yang menyebabkan energi yang seharusnya bagi pertumbuhan teralihkan untuk melawan infeksi. (*)

Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Asam Folat untuk Mencegah Stunting Sejak Hamil