GridHEALTH.id - Asam lambung sering disebut juga dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD).
Padahal tahu tidak, meskipun keduanya saling berhubungan, tapi kondisinya tidak sama.
Lantas, apa perbedaan asam lambung dan GERD?
Apa Itu Asam Lambug?
Melansir Mayo Clinic, asam lambung dalam dunia medis mempunyai nama gastroesophageal reflux (GER).
Ini adalah kondisi saat isi perut yang asam masuk ke esofagus, tabung yang menghubungkan kerongkongan dan perut.
Ketika kondisi ini terjadi, pengidapnya akan merasakan sensasi terbakar di dada yang sering disebut heartburn.
Biasanya, asam lambung naik setelah konsumsi makanan berat, minum minuman berkafein, atau malam hari.
Apa Itu GERD?
Sedangkan GERD, dikutip dari Healthline, merupakan asam lambung yang sifatnya kronik.
Kondisi ini berarti asam lambung naik lebih dari dua kali dalam satu minggu atau menyebabkan peradangan di esofagus.
Efek jangka panjang dari esofagus yang meradang cukup serius, yakni berkembangnya sel kanker.
Dalam kondisi tertentu, nyeri yang disebabkan oleh GERD tidak bisa diobati dengan antasida ataupun obat bebas lainnya.
Baca Juga: 10 Obat Alami Asam Lambung Naik ke Kepala, Konsumsi Bahan Dapur Ini Ternyata Dapat Meredakannya
Perbedaan asam lambung dan GERD berikutnya dapat dilihat dari faktor yang memicunya.
Penyakit asam lambung bisa disebabkan karena makanan atau kebiasaan tertentu.
Sementara GERD, lebih menekankan pada pengaruh kebiasaan jangka panjang dan anatomi tubuh.
Mengontrol Asam Lambung
Agar asam lambung tidak mengarah ke GERD, terdapat beberapa tindakan yang bisa dilakukan, ini meliputi:
1. Menurunkan berat badan.
2. Makan dalam porsi kecil.
3. Tidak makan malam 2-3 jam sebelum tidur.
4. Posisikan kepala lebih tinggi saat tidur.
5. Tidak mengonsumsi makanan pemicu, misalnya makanan yang digoreng atau berlemak, cokelat, dan peppermint.
6. Tidak memakai pakaian yang ketat, terutama di sekitar perut.
7. Tidak konsumsi minuman beralkohol atau merokok. (*)
Baca Juga: Awas, Ini 5 Risiko Jangka Panjang Asam Lambung yang Dibiarkan