Find Us On Social Media :

Jangan Sepelekan MARSI, Kulit Rusak Akibat Plester yang Menurunkan Kualitas Hidup

Pemakaian plester kurang tepat jadi pemicu MARSI.

GridHEALTH.id - Plester atau perekat medis adalah benda yang umum bagi masyarakat, karena sering digunakan.

Misalnya ketika terluka atau di rumah sakit dipakai untuk merekatkan alat medis lainnya, contohnya selang infus dan alat bantu napas.

Namun dalam praktiknya, sering kali ditemukan MARSI (Medical Adhesive-Related Skin Injury) yang merupakan cedera kulit akibat perekat medis atau plester.

Efek Terjadinya MARSI

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dari segala kelompok usia, tapi anak-anak dan lansia menjadi yang paling rentan.

Pada pasien yang dirawat di ICU ada sekitar 25% pasien yang mengalami MARSI, pada anak-anak kurang lebih 12%, sedangkan pada lansia mencapai 60%.

Terjadinya MARSI bukan hal yang sepele, karena efek yang ditimbulkan dapat merugikan penderitanya.

"Ini memberikan dampak yang tidak kecil, pasien pasti akan merasakan nyeri kalau kulit luka robek atau mengelupas," kata dr. Heri Setyanto, Sp.B, FinaCS, dari Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dalam konferensi pers, Kamis (31/8/2023).

"Sarafnya akan terancam, ditiup saja nyeri apalagi dipegang itu nyeri," sambungnya.

Efek MARSI yang lainnya yakni risiko timbulnya infeksi, lalu adanya luka baru di sekitar luka awal yang menyebabkan proses penyembuhan lebih alma.

"Kalau di sekitar luka itu ada gangguan seperti luka baru, maka akan mengganggu penyembuhan luka asli di tengah dan itu yang membuat masa pulih pasien jadi lebih panjang," jelasnya.

Kualitas hidup pasien pun juga akan menurun, karena perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut dan tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Baca Juga: 5 Hal yang Penting Diperhatikan saat Merawat Luka, Bikin Cepat Sembuh