Find Us On Social Media :

Jangan Sepelekan MARSI, Kulit Rusak Akibat Plester yang Menurunkan Kualitas Hidup

Pemakaian plester kurang tepat jadi pemicu MARSI.

Sebagai informasi, MARSI yang biasa dijumpai seringkali berupa kulit yang lecet dengan permukaan kulit yang sobek atau terangkat.

Selain itu, ada juga yang mirip luka bakar tingkat dua atau pun infeksi kulit yang disertai nanah di setiap ujungnya.

Tatalaksana MARSI

Pakar dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dr. Maylita Sari, Sp.KK, FINSDV, menjelaskan salah satu penyebab utama terjadinya MARSI adalah pemilihan plester yang kurang tepat.

"Karakteristik perekat medis atau plester yang perlu dipertimbangkan adalah kekutan rekat, kelembutan, bahan yang berpori (breathable), dan elastisitas," kata dokter Sari.

Pada intinya pemilihan perekat medis harus dapat mengakomodasi kebutuhan tujuan perekat medis atau plester, lokasi anatomis, dan kondisi yang terjadi pada kulit," jelasnya.

Selain jenis plester, ada juga beberapa faktor risiko lainnya yang memicu MARSI seperti usia yang terlalu muda atau tua, kondisi kulit yang kering, status gizi, dan frekuensi digantinya plester.

Apabila sudah terjadi MARSI, menurut dokter Heri, perawatan yang dilakukan berbeda-beda tergantung dengan jenis kerusakan kulit yang timbul.

"Kalau seperti luka bakar, maka dirawat seperti luka bakar. Kalau luka robek seperti luka robek (dirawatnya). Demikian juga untuk luka infeksi, kalau lokal kita hanya kasih antiseptik lokal," tuturnya.

Sedangkan jika infeksinya berdampak pada seluruh tubuh, penggunaan antibiotik untuk mengatasinya.

Perawatan tersebut sepenuhnya dilakukan oleh tenaga medis. Sedangkan pihak keluarga, diharapkan tidak melakukan tindakan yang mungkin membuat kondisi memburuk seperti mengoleskan obat tradisional.

Sebaliknya, justru menjaga agar kondisi kulit pasien tidak terlalu kering atau lembab, serta selalu dalam keadaan bersih. (*)

Baca Juga: Rekomendasi Salep Penghilang Bekas Luka Koreng yang Menghitam