Begitu pula dengan gangguan pendengaran yang dapat mempengaruhi cara seseorang menafsirkan suara di sekitarnya.
4. Isolasi Sosial dan Kesepian
Lansia yang mengalami isolasi sosial dan kesepian cenderung lebih rentan terhadap halusinasi.
Kekurangan interaksi sosial dan kurangnya stimulasi mental dapat menyebabkan otak menciptakan pengalaman yang tidak nyata sebagai bentuk kompensasi.
5. Stres dan Kecemasan
Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat memicu halusinasi pada lansia.
Stres kronis dapat memengaruhi sistem saraf dan memicu reaksi kimia dalam otak yang menyebabkan persepsi yang tidak akurat.
6. Perubahan Struktur dan Fungsi Otak
Seiring bertambahnya usia, struktur dan fungsi otak dapat mengalami perubahan alami.
Beberapa perubahan ini dapat memengaruhi cara otak memproses informasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan halusinasi.
Penyebab halusinasi pada lansia adalah topik kompleks yang melibatkan berbagai faktor.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat memiliki kombinasi faktor yang berbeda-beda yang memengaruhi pengalaman mereka.
Untuk membantu mencegah atau mengelola halusinasi pada lansia, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi.
Dengan memahami faktor-faktor yang mungkin menyebabkan halusinasi pada lansia, kita dapat memberikan perhatian dan dukungan yang lebih baik kepada mereka dalam mempertahankan kualitas hidup yang optimal.
Baca Juga: Ketakutan Berlebih Hingga Tak Nyaman Beraktivitas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya