Find Us On Social Media :

Awas Bisa Jadi Tanda Penyakit! Ini Dia Perbedaan Ciri-ciri Warna Urine Sehat dan Berbahaya yang Wajib Diketahui

Ciri warna urine sehat dan berbahaya

GridHEALTH.id – Urine adalah produk sampingan yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai hasil dari proses metabolisme.

Saat mengeluarkan urine, Anda perlu memerhatikan seperti apa warna urine.

Pasalnya, warna urine dapat memberikan petunjuk penting tentang kesehatan tubuh.

Lantas, seperti apa ciri-ciri warna urine yang sehat dan berbahaya?

Berikut ini penjelasannya.

Ciri warna urine yang sehat dan berbahaya

Inilah ciri-ciri warna urine yang sehat dan berbahaya serta apa yang perlu Anda ketahui tentangnya.

Ciri warna urine yang sehat

1. Warna kuning terang

Urine yang sehat biasanya memiliki warna kuning terang hingga kuning jerami.

Warna kuning ini disebabkan oleh pigmen yang disebut urochromes.

Tingkat hidrasi yang baik biasanya menciptakan warna urine yang lebih terang.

2. Transparan atau jernih

Urine yang sehat seharusnya transparan atau jernih, tanpa partikel atau endapan yang terlihat.

Urine yang keruh mungkin mengindikasikan masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal.

Baca Juga: Tercium Aroma Menyengat dari Urine, Tanda Awal Penyakit Apa?

3. Aroma ringan

Urine yang sehat biasanya memiliki aroma yang ringan dan tidak terlalu kuat.

Bau yang kuat atau tidak biasa dalam urine mungkin merupakan tanda infeksi atau masalah kesehatan lainnya.

Ciri warna urine yang berbahaya

1. Urine berwarna gelap

Urine yang berwarna merah tua, coklat, atau merah mungkin merupakan tanda dehidrasi atau masalah dengan ginjal atau hati.

Urine berwarna merah juga dapat mengindikasikan keberadaan darah dalam urine, yang bisa disebabkan oleh infeksi atau masalah serius lainnya.

2. Urine berwarna biru atau hijau

Ini adalah kasus yang sangat jarang, tetapi bisa terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman tertentu atau adanya zat kimia dalam tubuh yang tidak normal.

3. Urine kemerahan atau jingga

Urine berwarna kemerahan atau jingga bisa menjadi tanda adanya masalah dengan ginjal, hati, atau kantung empedu.

Selain itu, beberapa jenis makanan atau suplemen mungkin juga menyebabkan perubahan warna ini.

4. Urine berwarna kuning gelap atau kuning tua

Urine yang sangat kuning gelap bisa menjadi tanda dehidrasi atau konsumsi vitamin B kompleks yang berlebihan.

Ini juga bisa terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu seperti bit atau wortel.

5. Urine berbusa

Urine yang berbusa secara berlebihan mungkin mengindikasikan adanya masalah dengan ginjal, terutama jika disertai dengan pembengkakan dan tekanan darah tinggi.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Jika Anda melihat perubahan signifikan dalam warna, bau, atau kejernihan urine Anda, terutama jika itu terus berlanjut selama beberapa hari atau disertai dengan gejala lain.

Baca Juga: Ketahui 9 Perbedaan Warna Urine, Bisa Jadi Petunjuk Kesehatan Tubuh

Misalnya seperti nyeri saat buang air kecil, demam, pembengkakan, atau darah dalam urine, maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Ini mungkin merupakan tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Selain itu, jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, diabetes, atau masalah kesehatan lainnya, perubahan dalam warna urine dapat menjadi indikator penting tentang kesehatan Anda.

Selalu penting untuk tetap terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air.

Pasalnya, dehidrasi dapat memengaruhi warna urine Anda.

Warna urine yang sehat adalah kuning terang hingga kuning jerami, transparan atau jernih, dan memiliki aroma yang ringan.

Perubahan warna urine yang tidak biasa atau disertai dengan gejala lain mungkin merupakan tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan serius.

Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memiliki kekhawatiran tentang warna urine Anda atau jika Anda mengalami perubahan yang mencolok dalam karakteristik urine Anda.

Hal ini akan membantu Anda memantau dan menjaga kesehatan tubuh Anda dengan lebih baik.

Nah, itu dia ciri warna urine sehat dan berbahaya.

Jangan sampai terlambat tahu, ya! (*)

Baca Juga: Pernah Melakukan Test Urine? Seperti Ini Prosedur Seharusnya, juga Fungsinya untuk Apa Saja