Find Us On Social Media :

Benarkah Ibu Hamil dengan Masalah Mental Berisiko Melahirkan Bayi Prematur? Ini Penjelasannya

Benarkah ibu hamil dengan masalah mental bisa berisiko melahirkan bayi prematur?

GridHEALTH.id – Kehamilan adalah momen yang menantang dan penuh perubahan bagi seorang ibu, baik fisik maupun emosional.

Pada beberapa kasus, ibu hamil mungkin menghadapi masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau stres berat.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah masalah kesehatan mental ini dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur?

Agar tidak lagi salah kaprah, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Hubungan antara masalah kesehatan mental dan kelahiran bayi prematur

Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara masalah kesehatan mental pada ibu dan risiko kelahiran bayi prematur.

Namun, penting untuk diingat bahwa hubungan ini bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Stres berat

Ibu yang mengalami stres berat selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur.

Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan merangsang pelepasan hormon yang dapat memicu persalinan prematur.

2. Depresi dan kecemasan

Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu yang mengalami depresi atau kecemasan selama kehamilan dapat mengalami peningkatan risiko kelahiran bayi prematur.

Kondisi ini dapat memengaruhi pola tidur, pola makan, dan perawatan prenatal yang diperlukan.

Baca Juga: Selain Atasi Stres dan Kecemasan, Inilah Manfaat Hobi untuk Menjaga Kesehatan Mental yang Harus Diketahui

3. Perilaku sehat

Ibu dengan masalah kesehatan mental mungkin memiliki kecenderungan untuk merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur.

4. Kontrol medis yang buruk

Ibu dengan masalah kesehatan mental mungkin kurang cenderung untuk mendapatkan perawatan prenatal yang memadai atau mengikuti panduan medis dengan baik, yang dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Bagaimana mengelola risiko?

Meskipun adanya hubungan antara masalah kesehatan mental pada ibu dan risiko kelahiran bayi prematur, langkah-langkah tertentu dapat diambil untuk mengelola risiko ini:

1. Dukungan mental

Penting bagi ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan mental untuk mencari dukungan dan perawatan medis yang tepat.

Terapi kognitif, dukungan keluarga, dan dukungan dari profesional kesehatan mental dapat membantu mengelola stres, depresi, atau kecemasan.

2. Perawatan prenatal yang tepat

Penting untuk mengikuti perawatan prenatal yang disarankan oleh dokter kandungan. Ini termasuk kunjungan rutin, pemeriksaan kehamilan, dan pemantauan perkembangan janin.

3. Gaya hidup sehat

Memiliki pola tidur yang baik, mengonsumsi makanan seimbang, dan menghindari zat-zat berbahaya seperti alkohol dan merokok dapat membantu mengurangi risiko kelahiran bayi prematur.

4. Dukungan sosial

Mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental selama kehamilan.

Masalah kesehatan mental pada ibu hamil dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kelahiran bayi prematur.

Namun, penting untuk diingat bahwa faktor-faktor lain juga memengaruhi risiko ini, dan banyak ibu dengan masalah kesehatan mental dapat melahirkan bayi sehat pada waktunya dengan perawatan yang tepat.

Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda jika Anda memiliki masalah kesehatan mental selama kehamilan, sehingga Anda dapat menerima perawatan dan dukungan yang sesuai untuk menjaga kesehatan Anda dan bayi Anda. (*)

Baca Juga: Apakah Hidup Sendiri Benar-benar Lebih Terhindar dari Depresi? Simak Penjelasannya