Ketoasidosis diabetik terjadi saat penyandang diabetes tidak dapat menggunakan gula darahnya untuk energi.
Sel-sel tubuh biasanya menggunakan gula untuk energi, tapi mereka memerlukan sinyal insulin untuk mendapatkan gula tersebut dari darah.
Tanpa insulin, penyandang penyakit ini harus menggunakan lemak untuk energi, sehingga menghasilkan sejumlah senyawa kimia berbahaya yang disebut keton.
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1, tapi tak menutup kemungkinan dialami juga oleh penyandang diabetes tipe 2.
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Mengidap diabetes membuat risiko untuk terkena penyakit jantung semakin tinggi, karena gula darah tinggi dapat merusak jantung dan pembuluh darah.
Orang dengan diabetes tipe 2, mempunyai risiko dua kali lipat meninggal dunia karena penyakit jantung.
Kondisi ini juga dapat merusak atau membuat pembuluh darah keras, meningkatkan risiko penyakit jantung. Saraf yang tidak mampu mengontrol jantung juga bisa rusak.
3. Gula darah rendah
Risiko diabetes jadi penyebab kematian selanjutnya adalah ketika kadar gula darah terlalu rendah.
Orang yang mengalami kondisi ini tubuhnya bisa mendadak kejang, koma, dan bahkan berakhir dengan kematian.
Gula darah yang terlalu rendah dapat membuat otak kekurangan oksigen dan memicu detak jantung tidak teratur.
Detak jantung yang tidak teratur, akan meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. (*)
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Ternyata 10 Kondisi Ini Adalah Ciri-ciri Diabetes Sudah Parah