Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak, lemak dan kolesterol, di arteri.
Kadang-kadang plak tersebut bisa pecah dan memicu terbentuknya bekuan darah.
4. Stroke
Selain jantung, risiko kolesterol tinggi juga berdampak pada otak, karena aliran darah yang terhambat.
Terjadilah stroke, akibat adanya bekuan darah yang mengalir ke otak, sehingga organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi lainnya.
Seperti halnya serangan jantung, semakin lama area tersebut kekurangan oksigen, semakin besar pula kerusakan permanen yang terjadi.
5. Alzheimer
Sebuah studi di The Lancet pada 2021 menemukan, kadar kolesterol jahat yang tinggi di usia lanjut, dikaitkan dengan risiko sedang demensia, termasuk penyakit Alzheimer.
Ini menunjukkan LDL yang tinggi merupakan faktor demensia terbaru, meskipun para peneliti tidak menemukan hubungan konsisten antara kadar HDL dan trigliserida.
6. Penyakit ginjal kronis
Selain memicu penyakit kardiovaksular dan gangguan pada otak, kolesterol tinggi juga dapat mengganggu kerja ginjal.
Terjadi penyempitan yang cukup signifikan pada pembuluh darah yang menuju ke ginjal. Lama-kelamaan, terjadi kekurangan oksigen dan ini akan menyebabkan kerusakan permanen.
Salah satu tanda penyumbatan arteri ginjal adalah tekanan darah tinggi yang tidak merespons obat-obatan.
Itu karena ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan darah dengan menyaring cairan dalam tubuh, termasuk darah. (*)
Baca Juga: Praktis Dipraktikkan di Rumah, Begini Cara Menurunkan Kolesterol dengan Bawang Putih