Find Us On Social Media :

Di Balik Kepraktisannya, Ini 5 Penyakit Akibat Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji tinggi kalori, timbulkan efek buruk bagi kesehatan.

GridHEALTH.id - Makanan cepat saji atau fast food, telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari yang tidak bisa dihindari.

Kemudahan untuk mendapatkannya, membuat jenis makanan ini mempunyai banyak penggemar.

Terutama bagi orang-orang yang mempunyai jadwal yang padat, makanan cepat saji menjadi solusi untuk mengisi perut.

Namun di balik kepraktisannya, makanan cepat saji menyimpan bahaya serius bagi kesehatan kita.

Bahaya Terlalu Sering Konsumsi Fast Food

Meskipun enak, coba pikirkan ulang beberapa dampak serius bagi kesehatan yang ditimbulkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji.

1. Kegemukan dan masalah metabolisme

Dampak yang paling nyata dirasakan adalah risiko mengalami kegemukan atau bahkan sampai ke tahap obesitas.

Makanan ini seringkali tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula tambahan. Pola makan yang tinggi lemak dan kalori, mengakibatkan kenaikan berat badan yang signifikan.

Selain itu, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan juga akan menyebabkan gangguan metabolisme, yang berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2.

2. Gangguan kardiovaskular

Kandungan lemak trans dan kolesterol tinggi dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sementara kolesterol baik (HDL) turun.

Meningkatnya kolesterol jahat dapat menyebabkan penyumbatan pada arteri, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatnya risiko serangan jantung serta stroke.

Baca Juga: Gak Perlu Tahan Lapar Semalaman, 10 Makanan Ini Aman Dikonsumsi Saat Lapar Malam Hari

3. Gula darah tinggi

Kenaikan kadar gula darah, juga merupakan bahaya makanan cepat saji yang seringkali terlupakan.

Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan tajam.

Hal tersebut menimbulkan gejala seperti kelelahan, iritabilitas, dan meningkatnya risiko diabetes tipe 2.

Pola makan yang tinggi gula juga dapat memicu resitensi insulin, kondisi yang berkembang menjadi diabetes.

4. Nutrisi tidak terpenuhi

Meskipun makanan cepat saji mempunyai rasa yang lezat, tapi kandungan nutrisi esensialnya sangat rendah.

Nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral seringkali jumlahnya sangat sedikit dalam jenis makanan ini.

Mengonsumsi makanan rendah nutrisi secara terus-menerus, berpotensi menyebabkan kekurangan gizi dan masalah kesehatan jangka panjang.

5. Paparan bahan kimia berbahaya

Bahaya makanan cepat saji yang terakhir adalah adanya paparan terhadap senyawa kimia berbahaya seperti pengawet, pewarna, dan lainnya.

Paparan berkepanjangan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, termasuk risiko kanker dan gangguan hormonal.

Meskipun makanan cepat saji enak dan praktis, tapi penting dipahami risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan.

Mengonsumsinya secara berlebihan, berkontribusi terhadap risiko masalah kesehatan serius. Sehingga lebih baik biasakan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang. (*)

Baca Juga: Alternatif Selain Minum Obat, Ini 7 Cara Alami Mengatasi Nyeri di Jempol Kaki karena Asam Urat