Find Us On Social Media :

Kemenkes: Menu PMT Cegah Stunting Harus Sesuai Nilai Gizi

Menu PMT dibuat menghitung kebutuhan energi hingga lemak.

GridHEALTH.id - Stunting adalah kondisi yang dapat merugikan anak, karena membuat mereka gagal tumbuh dan berkembang.

Masalah kesehatan ini, terjadi karena anak mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mencanangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi balita.

Sasarannya adalah balita berat badan tidak naik, balita berat badan kurang, dan balita kurang gizi.

Belum lama ini, menu PMT yang dibagikan kepada anak-anak di wilayah Kota Depok, Jawa Barat, menjadi sorotan.

Dilansir dari Kompas (16/11/2023), anak-anak menerima menu makanan yang berbeda-beda setiap harinya.

Pada hari pertama, menu yang diberikan berupa nasi dan sayur sop dan menu kedua hanya dua bungkus otak-otak.

Dalam foto yang beredar lainnya, menu pencegah stunting yang disajikan yakni tahu putih dan sawi yang diberi kuah.

Banyak yang mempertanyakan kandungan gizinya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menjelaskan menu tersebut bukan menu lengkap, melainkan kudapan.

Ia juga menjelaskan, bahwa menu yang diberikan sudah sesuai dengan petunjuk teknik (juknis) dari Kemenkes.

Bagaimana Sebenarnya Menu PMT yang Disarankan Kemenkes?

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, PMT merupakan intervensi untuk menangani gap kekurangan gizi untuk mencegah stunting.

Baca Juga: Peringati Hari Telur Sedunia, Simak Manfaat Telur untuk Mencegah Stunting Pada Anak