Find Us On Social Media :

Nyamuk Wolbachia di Bandung: Aman Tapi Tidak Menggantikan Seluruh Upaya Pencegahan DBD

Nyamuk Wolbachia sudah disebarkan di Bandung.

GridHEALTH.id - Wolbachia adalah jenis bakteri umum yang ditemukan pada serangga. Menurut CDC, sekitar 6 dari 10 jenis serangga, termasuk kupu-kupu, lebah, dan kumbang, di seluruh dunia memiliki Wolbachia.

Bakteri Wolbachia tidak dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan (misalnya, ikan, burung, hewan peliharaan). Penggunaan nyamuk yang mengandung Wolbachia untuk mengendalikan populasi nyamuk Ae. aegypti melibatkan sejumlah langkah.

Bakteri Wolbachia, yang tidak ditemukan pada nyamuk Ae. aegypti, dimasukkan ke telur nyamuk tersebut oleh para ilmuwan.

Ketika nyamuk jantan Ae. aegypti yang mengandung Wolbachia berpasangan dengan nyamuk betina liar yang tidak memiliki bakteri tersebut, telur-telur yang dihasilkan tidak akan menetas.

Nyamuk jantan yang membawa Wolbachia secara rutin dilepaskan ke suatu daerah oleh para profesional pengendalian nyamuk.

Mereka kemudian berpasangan dengan nyamuk betina liar, dan karena telur-telur yang dihasilkan tidak menetas, populasi nyamuk Ae. aegypti dapat berkurang secara signifikan.

Proses ini merupakan suatu strategi efektif dalam upaya pengendalian penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Ae. aegypti.

Penerapan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Salah satu  kota yang sudah menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia baru-baru ini adalah kota Bandung.

Untuk mengatasi masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung Tengah menerapkan Program Nyamuk Wolbachia di Kecamatan Ujungberung.

Baca Juga: Fakta Angka Kejadian Demam Berdarah dan Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

 Dikutip dari jabarprov.go.id, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, menjelaskan bahwa program penggunaan nyamuk wolbachia ini diharapkan menjadi salah satu langkah efektif dalam menekan kasus DBD di Kota Bandung."Program Wolbachia ini, untuk mencegah terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Bandung," kata Anhar (25/11/2023).Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan pihak terkait untuk mengevaluasi program penggunaan nyamuk wolbachia ini.