GridHEALTH.id - Demam berdarah merupakan penyakit akibat gigitan nyamuk yang dapat berakibat fatal.
Nyamuk yang menyebabkan penyakit ini dikenal dengan nama aedes aegypti dan akan menginfeksi manusia dengan virus yang dibawanya.
Infeksi tidak langsung terjadi setelah seseorang terkena gigitan nyamuk dengan corak hitam-putih ini.
Setidaknya ada masa inkubasi yang berlangsung kurang lebih selama 5 hingga 10 hari setelah gigitan nyamuk.
Saat gejalanya muncul, seseorang akan mengalami demam, sakit perut yang parah, kelelahan, dan bahkan muntah yang terjadi terus-menerus.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Selasa (13/6/2023), mengatakan bahwa gigitan nyamuk aedes aegypti semakin ganas saat suhu panas atau ketika memasuki fase El Nino.
"Frekuensi dia menggigit itu akan meningkat 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr. Imran Pambudi, dikutip dari Sehat Negeriku (13/6/2023).
Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah (DBD).
Di Indonesia, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada awal Juni sudah memasuki El Nino dan puncaknya pada September 2023.
Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko terkena penyakit demam berdarah, lindungi diri sendiri dan keluarga dari gigitan nyamuk aedes aegypti dengan cara berikut yang dilansir dari berbagai sumber.
Bersihkan lingkungan sekitar rumah secara rutin, termasuk menguras tempat penampungan air dan mengganti air di wadah peliharaan, setidaknya seminggu sekali.
Baca Juga: Virus Marburg Mematikan Mulai Mewabah, Apa Bedanya dengan Virus Demam Berdarah?
Source | : | Sehat Negeriku |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar