Kelompok Target Skrining Kanker Paru
Pakar Onkologi Toraks RSUP Persahabatan Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K), mengatakan alur skirining penyakit kanker ini cukup mudah.
Bahkan sebelum datang ke Puskesmas, seseorang bisa mengecek sendiri apakah dirinya mempunyai risiko kanker paru atau tidak.
"Kalau dia punya risiko, bisa datang ke Puskesmas. Puskesmas (akan) melihat lebih detail. Jika berisiko, akan dirujuk ke dokter spesialis paru," ujarnya.
Setelahnya akan keluar hasil skrining dengan skor yang akan menentukan tahapan pemeriksaan selanjutnya, bisa fotor rontgen, menggunakan low dose CT scan, atau langsung dirujuk ke ahlinya.
Adapun kelompok target skrining kanker paru adalah orang-orang dengan kriteria seperti berikut.
1. Berusia 45 hingga 71 tahun.
2. Perokok aktif maupun pasif atau yang sudah berhenti merokok, tapi jangka waktunya belum sampai 15 tahun.
3. Memiliki anggota keluarga baik ibu, bapak, atau saudara kandung yang mengidap kanker paru.
"Kalau dia punya tiga faktor ini, dia lebih rentan. Makanya harus skrining," kata Ketua Indonesia Association Study of Thoraric Oncology (IASTO) ini.
Selain di Puskesmas, Nadia Tarmizi mengatakan skrining kanker paru juga bisa diawali dengan pemeriksaan di klinik yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Apabila mempunyai faktor risiko, direkomendasikan melakukan pemeriksaan setiap satu tahun sekali. (*)
Baca Juga: Peran Genetika Terhadap Kemungkinan Wanita Terpapar Kanker Payudara