Find Us On Social Media :

Terobosan Terapi Sel Punca, Perlunya Akses Mudah Masyarakat Untuk Advanced Therapy

Diperlukan kemudahan akses terapi sel punca di Indonesia.

GridHEALTH.id - Terapi sel punca (stem cell therapy) adalah bentuk terapi medis yang menggunakan sel punca untuk menyembuhkan atau merawat suatu penyakit atau kondisi medis.

Sel punca adalah jenis sel yang memiliki kemampuan unik untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, termasuk sel-sel yang spesifik untuk organ atau jaringan tertentu.

Karena kemampuannya untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, sel punca dianggap memiliki potensi regeneratif dan reparatif yang besar.

Dalam terapi sel punca, sel punca dapat diambil dari berbagai sumber, termasuk sumsum tulang, darah tali pusat, atau jaringan tubuh lainnya.

Sel punca kemudian dapat ditempatkan dalam tubuh pasien untuk memperbaiki atau menggantikan sel-sel yang rusak atau mati.

Terapi sel punca telah menjadi fokus penelitian karena dapat mengatasi berbagai penyakit dan kondisi, termasuk penyakit degeneratif, penyakit jantung, penyakit autoimun, dan cedera serius.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan terapi sel punca masih dalam tahap pengembangan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efikasi, keamanan, dan potensi risiko terkait dengan berbagai jenis terapi sel punca.

Penggunaan inovatif sel punca, sel, dan derivatifnya dalam bidang pengobatan penyakit saat ini menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan.

Beberapa kondisi medis, seperti peradangan sendi, masalah jantung, gangguan syaraf, stroke, dan kanker, dapat diobati melalui terapi ini.

Menurut data United States Food and Drug Administration (US FDA), seperti dikutip dari rilis BPOM, terdapat 32 produk Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) yang telah disetujui, termasuk produk berbasis sel punca atau sel terapi.

Meskipun demikian, di Indonesia, belum ada satu pun produk ATMP yang dapat diakses oleh masyarakat.

Baca Juga: Sudah 3 Pasien HIV Sembuh dengan Terapi Sel Punca, Tapi Risikonya Tidak Kecil

Kendala utama meliputi kurangnya aksesibilitas terhadap produk ATMP, tingginya biaya terapi, dan ketersediaan layanan terapi yang menggunakan ATMP yang masih terbatas.

Padahal di dunia selama beberapa dekade terakhir, Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) telah mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Peningkatan ini tercermin dari hasil riset Global Market Estimates Research & Consultants tahun 2022, yang mengindikasikan perubahan tren dalam pengembangan obat produk biologi dan ATMP.

Diperkirakan bahwa pasar ATMP akan mengalami pertumbuhan, meningkat dari USD 9,37 miliar pada tahun 2022 menjadi USD 22,48 miliar pada tahun 2027.

Menyikap permasalahan di Indonesia, dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah secara aktif mendukung kemajuan teknologi kesehatan, khususnya dalam bidang kefarmasian dan alat kesehatan di Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga turut mendukung inisiatif ini dengan berbagai langkah, termasuk penyusunan panduan terkait pengelolaan sel punca, penyediaan dukungan regulatori melalui kegiatan diskusi dan konsultasi, peningkatan kompetensi personil, serta pelaksanaan asistensi langsung di tempat untuk memberikan saran perbaikan sesuai dengan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Selain itu, untuk mempercepat pemanfaatan fasilitas, BPOM akan memantau dan menjamin proses perolehan sertifikasi CPOB.

Dalam pengembangan sel punca, kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting agar produk tersebut dapat menjadi terobosan teknologi baru dalam sektor kesehatan di Indonesia. Kerjasama tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga melibatkan peneliti sel punca merupakan elemen kunci dalam proses ini.

Di Indonesia, ACT-PLab menjadi laboratorium pertama yang mengelola proses pengolahan sel punca, sel, dan turunannya, dioperasikan oleh PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM).

L. Rizka Andalusia, Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, secara resmi membuka Tahap I Gedung Advanced Cell Therapy-Production Laboratory (ACT-PLab) pada hari Senin (11/12/2023).

Plt. Kepala BPOM memberikan apresiasi terhadap adanya pembangunan fasilitas ini, sehingga masyarakat akan dapat mengakses produk Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP), yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.

Baca Juga: Wanita di AS Dikabarkan Sembuh dari HIV Usai Transplantasi Sel Punca, Apa Itu?