Find Us On Social Media :

Di Tengah Tren Lonjakan COVID-19, Ini Tips Lindungi Kelompok Rentan Lansia dan Anak

Lengkapi vaksinasi dan imunisasi menjadi cara untuk lindungi kelompok rentan dari COVID-19.

GridHEALTH.id - Kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.

Lonjakan kasus terlihat terjadi di sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Data terakhir dari laman Infeksi Emerging menunjukkan ada sekitar 6.223 kasus aktif saat ini, dengan penambahan sebanyak 298 kasus terkonfirmasi pada 12 Desember 2023.

Di DKI Jakarta, kasus positif aktif pada 13 Desember 2023 tercatat ada 365 kasus.

Pemicu kasus COVID-19 di Indonesia yang kembali meningkat diperkirakan karena adanya subvarian baru selain XBB di Tanah Air, yakni EG.5 dan EG.2 atau Eris.

Meski tidak memengaruhi penggunaan tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit, tapi tren kenaikan kasus COVID-19 tetap perlu diwaspadai.

Perlindungan Bagi Kelompok Rentan

Terutama pada kelompok yang rentan terinfeksi, seperti orang usia lanjut (lansia), orang dengan sistem imun yang lemah, dan anak-anak.

Imunitas anak-anak biasanya belum terbentuk sempurna, sehingga mudah tepapar oleh virus dan terinfeksi.

Infeksi COVID-19 yang terjadi pada anak, berisiko menimbulkan efek jangka panjang terhadap kesehatannya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Nadia Tarmizi mengatakan, untuk melindungi anak dari COVID-19 adalah dengan melengkapi vaksinasi dan imunisasi.

"Melindungi anak lengkapi vaksinasi COVID-19 dan imunisasi dasar lainnya, dan pastikan (orang) dewasa (vaksin COVID-19) lengkap sampai booster kedua," kata Nadia saat dihubungi GridHEALTH, Rabu (13/12/2023).

Baca Juga: Bukan Hanya Batuk, Kenali Sederet Gejala Varian Baru yang Picu Lonjakan Kasus COVID-19

Sementara itu pada lansia, daya tahan tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Selain itu, komorbid atau penyakit penyerta yang diidap oleh lansia, bisa membuat infeksi COVID-19 menimbulkan gejala yang lebih berat.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan dua pasien COVID-19 yang berusia lanjut, meninggal dunia.

Pasien pertama berusia 81 tahun dan mempunyai komorbid hipertensi, sementara pasien kedua berumur 91 tahun dengan penyakit penyerta stroke dan gagal jantung.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta mengatakan, saat ini ada 44 pasien positif COVID-19 yang tengah dirawat di rumah sakit. 

Dengan rincian 32 kasus di ruang isolasi dengan gejala sedang dan 12 kasus dirawat di ICU.

Ia menyampaikan, saat ini rata-rata pasien yang menjalani perawatan berusia 50 tahun atau pra lansia. Tapi, rata-rata masyarakat Indonesia mempunyai setidaknya satu komorbid saat berusia di atas 40 tahun.

"Karena dari kebiasaan sebelumnya masyarakat Indonesia yang belum sadar pola hidup sehat, rata-rata usia di atas 40 tahun orang Indonesia sudah memiliki satu jenis komorbid," kata Ngabila kepada GridHEALTH, Kamis (14/12/2023).

Penyakit penyerta yang dapat menyebabkan infeksi COVID-19 lebih berat yakni penyakit pada paru, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, dan penyakit jantung.

Karena itu, untuk memperkuat antibodi tubuh, lansia diimbau untuk melengkapi vaksinasi hingga dosis penguat (booster) dan mengelola penyakit yang diidapnya dengan baik.

"Lansia booster sampai dua kali dan pastikan prokes dijalankan, (serta) kendalikan komorbid," pungkas Nadia. (*)

Baca Juga: Sama-sama Sedang Merebak, Kenali Perbedaan Antara COVID-19 dan Pneumonia