Find Us On Social Media :

Ketahui Apa Itu Kadaver dan Perannya Bagi Mahasiswa Kedokteran

Kadaver dalam dunia kedokteran digunakan untuk mempelajari anatomi.

GridHEALTH.id - Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa itu kadaver? Terlebih, karena topik tersebut belakangan sedang hangat dibicarakan.

Kadaver menjadi perbincangan setelah penemuan mayat di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi mengungkapkan, lima mayat yang ditemukan di Unpri merupakan kadaver milik mahasiswa kedokteran.

Penjelasan Mengenai Kadaver

Melansir dari situs RxList, kadaver berasal dari bahasa latin "cadere" yang berarti jatuh.

Kadaver merupakan jenazah yang digunakan oleh dokter dan ilmuwan untuk mempelajari anatomi.

Selain itu, digunakan juga untuk mengindentifikasi lokasi penyakit, menentukan penyebab kematian, dan menyediakan jaringan untuk memperbaiki cacat pada manusia hidup.

Penggunaan Kadaver untuk Mahasiswa Kedokteran

Para mahasiswa kedokteran mempelajari dan membedah mayat sebagai bagian dari pendidikannya.

Fungsi kadaver bagi mahasiswa kedokteran adalah agar mereka dapat mempelajari anatomi tubuh dengan baik.

Melansir Kompas (14/12/2023), pemanfaatan jenazah di bidang pendidikan di Indonesia, diketahui sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1981.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang, dr. Rahma Trilliana menjelaskan, kadaver bagi mahasiswa kedokteran biasa digunakan saat penelitian atau pembelajaran.

"Biasanya mahasiswa mulai belajar dengan media kadaver pada semester 1-3," katanya.

Baca Juga: Tahun Ini Teknologi AI Menjadi Alat Bantu Medis, Bisa Digunakan Oleh Biasa Melalui Layar Ponsel

Terdapat dua jenis cara mengawetkan kadaver di fakultas kedokteran, dengan formalin dan plastinasi.

Kadaver yang diawetkan dengan formalin umumnya mempunyai aroma yang sangat tajam.

Ini karena masa simpannya yang tidak bisa lama. Selain itu, kadaver ini juga bisa menimbulkan iritasi.

Sedangkan kadaver plastinasi, diawetkan dengan menggunakan bahan plastik sebagai pengganti air dan lemak dalam sel tubuh serta jaringan.

"Sehingga sel, jaringan, dan organ tetap utuh seperti aslinya saat manusia baru saja meninggal," ujarnya.

Proses pengawetan dengan teknologi plastinasi, juga menggunakan bahan yang dimasukkan melalui pembuluh darah dan mempreservasi jaringan serta organ.

Pemesanan kadaver untuk tujuan pendidikan, membutuhkan waktu antara 10-15 bulan dari masa pemesanan hingga siap digunakan.

Cara Mendapatkan Mayat Menjadi Kadaver

Tidak sembarang, mayat yang digunakan untuk kegiatan bedah anatomis, harus berasal dari rumah sakit. 

Syarat mengenai penggunaan mayat sebagai kadaver juga telah tertulis dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 120 ayat (2) dan (3):

* Bedah mayat anatomis hanya bisa dilakukan terhadap mayat yang tidak dikenal atau mayat yang tidak diurus oleh keluarganya, atas persetujuan tertulis orang tersebut semasa hidupnya atau persetujuan tertulis keluarganya.

* Jenazah untuk keperluan bedah mayat anatomis harus telah diawetkan, dipublikasikan untuk dicarikan keluarganya, dan disimpan sekurang-kurangnya 1 bulan sejak kematian.

Baca Juga: Prestasi Kedokteran, Bayi Kembar Siam Berhasil Dipisahkan dalam 27Jam Operasi Virtual

Sementara itu, syarat menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1981 Bab 2, Pasal 1, tentang syarat kadaver adalah sebagai berikut:

* Dengan persetujuan tertulis penderita atau keluarganya yang terdekat setelah penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan pasti.

* Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya.

* Tanpa pesetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila dalam jangka waktu 24 jam (dua kali dua puluh empat) jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia datang ke rumah sakit.

Di PP Nomor 18 Tahun 1981 Bab 3, dijelaskan bedah mayat anatomis hanya bisa dilakukan dalam bangsal anatomis suatu fakultas kedokteran serta dilakukan oleh mahasiswa dan sarjana fakultas kedokteran di bawah pimpinan dan tanggung jawab langsung seorang ahli.

Mengutip Kontan (14/12/2023), institusi pendidikan kedokteran di Indoensia mendapatkan kadaver secara hibah dari orang yang mewasiatkan tubuhnya ke fakultas kedokteran untuk digunakan sebagai penunjang pendidikan.

Selain itu, kadaver juga bisa didapatkan dari rumah sakit-rumah sakit yang memang menyediakan.

Setidaknya ada dua cara yang dilakukan pihak rumah sakit untuk mendapatkan kadaver, meliputi:

1. Mayat yang diperoleh dari rumah sakit merupakan pasien yang tidak mempunyai keluarga ataupun memiliki keluarga namun pihak keluarga memilih untuk menyerahkannya kepada rumah sakit.

2. Mayat yang diperoleh dari luar rumah sakit dapat berasal dari lembaga-lembaga sosial seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Search and Rescue (SAR), Kepolisian, Panti Jompo, dan masyarakat.

Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu kadaver, fungsinya bagi mahasiswa kedokteran, hingga cara mendapatkannya. (*)

Baca Juga: Konsep Kedokteran Gigi Berubah, Tidak Mencabut Gigi Tapi Mempertahankannya